Mohon tunggu...
Misbul Abdillah
Misbul Abdillah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger-man//Penulis Sajak-Indonesia//Linked in: Misbul abdillah/seorang backpackers/Fanpages on facebook: Abdi Backpackers //wiraswasta Beredar di akun twitter @abdi_cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riau Lingga: Kami Lahir, dan Kami Telah Pulang Kembali.

25 Juni 2012   15:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misbulabdillah17 Kompasiana.com- Malam malam ini rasa-rasa di mana kekuatan kata kata ini semakin kuat dan semakin di rasakan akan bergetar, dimana yang gelap gulita. ada secercah harapan baru di lahirkan, dan rasa kemandirian yang besar ini adalah mandiri kan diri, diruang waktu yang tersembunyi di alam bawah sadar-majemuknya waktu di dalam, hati ada rasa yang tersembunyi akan lahirkan diri ini ada rasa yang tersembunyi di kemudian hari, kami berjalan di kehidupan moderen ini dengan rimba hutan yang tinggi, dengan buta nya aksara kami lalui bersama, tapi kami tetap berjalan dengan konsekuensi baru di depan, jauhkan juga selat lingga dan kepulaun Riau lama, di mana kami berkumpul dan bercengkrama antara sesama kami, kata kata penyambung lidah, kuat dan di dokumentasi kan dengan tulisan aksara arab melayu lama, dengan berbekal pujangga lama tadi. semua nya tersimpan rapi di musium ingatan, dan rapuhnya arsip lama lama kami yang tersimpan.

Pulau lingga ternama

kami ada disana

dengan aksara lama dan lara

Pujangga lahir di lahirkan

dan di kebumikan

Riau kami bermain di ingatan

mengadu nasib di larian

Jurang jurang pemisah

antara kapal lama

di dermaga lama pandangan

kapal kapal kayu lama

menjadi sandaran

pandangan ingatan kesedihan

Di ingatan ini, kenangan lama itu bisa menjadi misteri yang tak akan terpecahkan sendiri, hamba hanya mengaminkan lagi dalam khayalan diri majemuk, lara jauh mata memandang. dan semua indah di dalam buain garis dan segaris tulisan

Roh kalimat ini bermain

menyapu di tangan

dan lahirkan di jantung fikiran

kata kata tersampaikan

dan agama islam jadi rujukan

ke agamaan di utamakan

dalam keseharian umat keramaian

malam terbuai harian

Kemudian kata kata ini hadir tangan hamba ini, hamba garis kan kalimat baru yang makan menguntai kata baru di sandingkan kenangan lama aksra, jauh juga jika di bandingkan, tapi lahir di era web 2.o bukan sebagai kemalangan kata kata, tapi cobaan hidup yang juga tidak terpecahkan.

hamba berjalan di kota riang

riang kota tak ternama

hamba memikirkan yang baru

dihadapan dengan cobaan baru

dorongan dorongan ini kuat

untuk mengkisahkan

kenangan baru yang akan terpecahkan

lama kembali di jauhkan akan jauh

jauh jauh rasa kelinangan

akan jual rasa ke ilmuan lama

di kehidupan nyata

Berteriak berteriak dan berteriak, dan hamba meyakinkan lagi dalam jual rasa penasaran yang hebat jauh di lamunkan jiwa, ada ada kenangan baru di lemparkan di permukaan ruang

Hamba lah pujanga lama

di lahikan di era moderanisasi

cyber sastra adalah mediasi diri

di jauahkan dengan emosi diri

rangkai rankai diri

jauh lari menyepi ruang jari

jari jari tertepi di kembalikan

Malam kian bermain, di teriak malam bulan sabi ini di ufuk malam, hanya ketenangan batin ini bermain di pusaran waktu, hamba dan leluhur aksara lama kan tetap hidup dengan rantai kata kenanngan baru di lemparkan jauh rasa hati di ungkapkan, biarkan segores tulisan hamba akan bermain, di relung mata memandang, raih kami yang jauh di dalam gemgaman, dan hamba akan mengetarkan perasaan diri yang jauh kalam, lari kan diri dalam dekapan, malam yang dingin di sejuta emosi diri yang kuat terdalam. sendu senda merenda @abdi_cakrawala

Promentory – Enya Song Lyrics

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun