Misbulabdillah17 Kompasiana.com- Bagaimana pun kondisi nya berjalan hari ini akan tetap ku raih sebagai kenikmatan yang tak terukur, di jalan berbeda. banyak hal yang tersirat tak mungkin juga ke menceritakan nya sebagai narasi dari awal terbentuk langkah tulisan ini, bertanya pun ku di gelapan yang tak pasti tidak dapat juga di raih, lari lah ku sendiri dalam perenungan perenungan malam di kalam malam, dan hanya terlintas gadis lara yang merona, Fazzira ini adalah ketiga perjalanan ku sendiri, menghembuskan nafasmu di sisi ruang baru dunia ini . "musik pengantar di katakan tidak ada, hanya nyanyian pribadi yang bersilau dalam hati, di dendangkan dengan angin malam bergulir mendesir "Â di dalam perjalanan, nya ingin juga ku sentuh nafas nya yang terurai dalam hati, di taktikan dengan langkah yang hebat, atau bahkah di tambah dengan kesedihan yang panjang di luruskan dengan kebenaran.gersang dan tak berpenghuni nya malam dalam malam, adalah waktu juga yang terrhenti, di dalam ide ini lahirkan lah ide menarik mungkin, dalam hati ku berujar." tulisan ini sangat penting, dan nafas setiap detik nya adalah goresan makna baru di kemukakan" baru di depan ada ruang yang di impikan.Penawaran dengan baru di ukirkan
lurus lurus kalimat terjadikan
jadi menjadi baru di gariskan
di harapan dan kelembutan Berlarinya lah detik ini ke ingatan, ku sandingkan lagi di dalam perjalanan kalam nyata ini, tak ada mimpi yang disimpan, jauh dan menjauhkan ide juga tidak bisa di lepaskan di kala rindu nya terbentuk di sudut ruang. Fazzira sendiri adalah imajinasi semu aku nya bukan, lalu ku terbangkan kembali ingatan ini di bagian pantai salah satu pulau pesisir Pulau Lingga, lalu ku diamkan sebentar hari ini di pesisir Sumatera. ada harapan baru jika lalu pagi ada terukir nilai sejarah baru, dan ia ada disana. kita lahirkan Fazzira ini sekarang. ia adalah anak dari Saudagar Persia yang menikah dengan Putri Lokal, pulau lingga. dan dari peranakan nya. Fazzira Zivanka adalah anak melayu Kepulauan Riau, yang ayah nya sendiri berdarah Persia, dan berinteraksi dengan saudagar lokal, minang, dan china, dalam perjalananya. semua telah di rangkum dengan baik dan telah menyatu dengan nyaman dan tentram. nama dan tempat masih ku rahasiakan dan menjadi lampiran hari esok yang akan di lampirkan. yang pastinya, secara garis besar, intinya kita mengenal lebih dekat sosok Fazzira tersebut.
Kembali Fazzira Zivanka Assiyiriah
hari ini terus bermain,engkau bukan anak putri raja
bukan juga orang biasa
tapi kemewahan aksara cinta mu
menjadi bagian dari hidup
mengetarkan hari ini jika terlena
ada masa di mana raihan hari ini ada
di julang dengan jauh nya tingal kenangan
dan rindu masih menguntai belengu
Ayah Fazzira sendiri adalah seorang Muslim yang taat, dan sedari kecil ia mengambarkan masa depan Putir yang cerdas, berakhlak mulia. dengan sendi sendi islam di melayu kepulauan dan ayah nya sendiri, pernah berdagang sampai ke Sungai jantan Riau, Indragiri hilir, hingga ke lautan luas di kawasan maritim Sumatera. selat malaka itu pasti, dan samudra adalah tujuan hidup para saudagar semuanya. sekilas siksa kenangan yang kita jalankan, jangah beranjak dulu. dan pastinya semua latar belakang adalah merupakan titik tersembunyi yang akan menjadikan langkah dan kata kata ini bergerak. biar lah Fazzira melewati masa kecil nya yang mungkin di bimbing dengan kendahan gariskan dunia, dan akunya yang berharap demikian. biar ending nya kan mengetarkan dan di mau kemana kan juga arahnya. " di semu nya waktu ada tersimpan perbedaan, dan perbandingan lurus yang sama. dan juga di arah yang berbeda tersimpam rautan perih umat manusia di perjalanan waktu yang mengantarkannya" itu yang di harapkan.
Fazzira masih dalam gengaman orang tuanya
di asuh dengan sukacitanya
ia bermata biru merona
dan ada kisi coklat cinta di mata nya
ayah nya merangkul dengan cinta
cinta seoarang ayah ke putri nya
di mainkan dengan harapan baru di hiasan.
Fikiran ini masih bermain kembali, tak ada yang bisa merasakan kebahagian yang merata di aksara cinta, adalah kebahagian dunia yang meluruskan sepanjang hidup, di malam ini: " aku tidak berhenti bergerak dan bergerak, menuliskan kembali perlahan lahan, dan menantikan nya kembali yang terputus" pastinya! akan ada getaran hidup setiap goresan yang bermakna. besok ku akan tetap, mecari lagi ide apa juga yang kira kira bisa menyatukan kalimat kalimat yang terpisah ini. dan malam ini biarkan lah menjadi hari baru yang kurang beruntung, tapi dengan ambisi kita untuk menengelamkanya adalah tujuan utama @abdi_cakrawala
Bersambung...
Promentory – Enya Song Lyrics
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H