perilaku organisasi atau Organizational behavior menurut Gibson Dkk. (2012:6) didefinisikan sebagai prilaku orang secara individu, kelompok dan tingkat organisasi.  Kemudian Gibson juga berpendapat bahwa organizational behavior (OB) adalah multi disiplin, menggunakan prinsip, model, teori, dan metode dari dispilin lain. berbeda  dengan hal itu Nancy Langton dan Stephen Robbins (2012:6) menyatakan bahwa OB adalah bidang studi yang menyelidiki bagaimana individu, kelompok, dan struktur mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dalam organisasi.Â
menurut Rusidana (2023:77) Dalam proses kerja sama dua orang atau lebih terdapat bermacam-macam perilaku individu di dalam organisasi. Perbedaan itu terjadi karena latar belakang pendidikan, pengalaman, status sosial ekonomi, budaya, usia yang berbeda. tidak ada satupun manusia yang sama persis sekalipun mereka kembar, yang menyamakan ialah mereka tetap sama-sama manusia.
dalam Islam manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, dan mempunyai perilaku paling tinggi dibandingkan dengan makhluk lain, yang tertuang dalam Al-Qur'an surat 95:4 yang berbunyi:
" Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna" (QS. At-Tiin:4)
Perilaku organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu yang terdapat dalam organisasi tersebut. (ShaunTyson & Tony Jackson. 2000: 2). Oleh karena itu ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku organisasi (Barry Cushway, Derek Lodge: (1955: 171- 185), antara lain adalah:
1. Motivasi : Â Motivasi adalah proses psikologis yang merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang.
2. kepemimpinan : faktor penting dalam sebuah organisasi adalah kepemimpinan, karena faktor pemimpin yang bisa menautkan kelompok dan memotivasinya untuk mencapai tujuan
3. Stres/ Tekanan dan konflik : ketika organisasi berjaan maka sudah pasti akan menimbulkan tekanan dan konflik, konflik yang negatif harus segera di selesaikan dan konflik yang positif harus dipelihara untuk menigkatkan produktivitas
4. Pembinaan karir: individu harus diberi kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan produktivitas organisasi
5. Masalah sistem imbalan : masalah yang paling sering terjadi pada sebuah organisasi, adalah kepuasan tentang imbalan
6. Hubungan Komunikasi: Â Komunikasi efektif sangat penting pada setiap tingkat di dalam setiap organisasi untuk memastikan bahwa organisasi itu berfungsi dan mencapai sasaran-sasarannya secara efektif.
7. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan: hal yang sangat berhubungan erat dengan kepemimpinan, karena setiap keputusan harus dekat dengan kebaikan bersama
8. Produktivitas dan kinerja (performance) : dalam sebuah organisasi yang disebut dengan kinerja adalah hal yang paling utama
9. kepuasan Kerja :Â Kepuasan dikaitkan dengan perilaku kerja dalam cara-cara berikut: kualitas dan kuantitas out put, berkaitan langsung dengan usaha dan tujuan.
10. Pembinaan dan pemgembangan organisasi : Â Pembinaan (OD), digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan proses meninjau kembali dan memperbaiki efektifitas perusahaan beserta organisasinya. Karena berasal dari ilmu pengetahuan sosial, maka OD cenderung berkonsentrasi pada tindakan dan interaksi antar individu dalam kelompok kerja dan hubungan antar kelompok dalam organisasi.
Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melaui pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
- Pendekatan Sumber Daya manusia (Suportif)
- Pendekatan Kontingensi
- Pendekatan Produktivitas
- Pendekatan Sistem
Implikasi Perilaku Organisasi pada Lembaga Pendidikan diantaranya adalahÂ
1. Perilaku pada Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan baik sebagai teori maupun sebagai praktik sangat berkaitan dengan perilaku organisasi. Berdasarkan tingkat analisis yang dikemukakan sebelumnya manajemen pendidikan memenuhi tingkatan-tingkatan di mana analisisnya meliputi individu, kelompok, dan organisasi. Â
2. perilaku kinerja Guru
Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja.
3. Penilaian Kinerja Guru
Tugas manajer (kepala sekolah) terhadap guru salah satunya adalah melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini dilaksanakan untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru. Apakah kinerja yang dicapai setiap guru baik, sedang atau kurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H