Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Paylater di Mata Gen Z, Inovasi Disruptif atau Perangkap Konsumtif?

31 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   12:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum adanya layanan BNPL, akses ke kredit mikro di Indonesia memang relatif terbatas. 

Banyak anak muda yang tidak memiliki riwayat kredit yang baik atau tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi persyaratan kartu kredit. Akibatnya, mereka kesulitan untuk mendapatkan akses ke pembiayaan yang mereka butuhkan. 

Di sinilah PayLater memainkan peran penting, dengan memberikan solusi kredit mikro yang sangat mudah diakses oleh siapa saja, bahkan mereka yang belum memiliki penghasilan tetap.

Dengan menggunakan teknologi digital, platform seperti Shopee PayLater, GoPay, dan lainnya berhasil menciptakan ekosistem yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk atau layanan dengan cara yang sangat mudah dan fleksibel. 

Hal ini juga didorong oleh kemajuan dalam teknologi pembayaran digital dan analisis data besar yang memungkinkan penyedia layanan untuk menilai kelayakan kredit pengguna dengan lebih efisien dan akurat.

Selain itu, PayLater juga berhasil menyasar segmentasi pasar yang sebelumnya kurang terlayani oleh lembaga keuangan tradisional. 

Gen Z, yang sebagian besar masih berstatus pelajar atau pekerja dengan penghasilan terbatas, kini memiliki akses lebih besar untuk membeli barang atau layanan tanpa perlu khawatir akan prosedur yang rumit atau batasan kredit yang ketat.

Tantangan Ekonomi: Perilaku Konsumtif dan Risiko Debt Trap

Namun, di balik keberhasilan layanan PayLater, terdapat sejumlah tantangan ekonomi yang tidak boleh diabaikan. Salah satu risiko utama yang muncul adalah potensi peningkatan perilaku konsumtif yang berlebihan. 

Dalam sebuah dunia yang semakin serba instan dan mudah, banyak pengguna yang terjebak dalam gaya hidup konsumtif tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang dari utang yang mereka tanggung.

Kemudahan akses yang ditawarkan oleh PayLater, meskipun sangat menarik, dapat menyebabkan seseorang membeli barang atau layanan yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. 

Tanpa kontrol yang baik, pengguna bisa saja terus menerus menggunakan layanan PayLater untuk membeli barang-barang yang tidak terjangkau dengan dana yang dimiliki saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun