Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Paylater di Mata Gen Z, Inovasi Disruptif atau Perangkap Konsumtif?

31 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   12:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi paylater (sumber:freepik/freepik)

Namun, bagi Gen Z, kartu kredit sering kali dianggap terlalu rumit, kaku, dan tidak sesuai dengan gaya hidup digital mereka yang serba cepat dan praktis.

Generasi Z menginginkan solusi yang lebih fleksibel, yang memungkinkan mereka melakukan transaksi secara instan tanpa harus terbebani oleh proses pengajuan yang panjang dan bunga yang tinggi. 

Di sinilah PayLater muncul sebagai solusi yang tepat. PayLater memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau layanan sekarang, dan membayar nanti dalam jangka waktu tertentu, tanpa perlu menggunakan kartu kredit.

Keunggulan PayLater dibandingkan dengan kartu kredit tradisional terletak pada proses aplikasi yang jauh lebih sederhana. 

Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi dari platform yang menyediakan layanan ini, seperti Shopee, Gojek, atau Tokopedia, dan mereka langsung dapat menggunakan layanan tersebut setelah mendaftar dan memenuhi persyaratan yang relatif mudah. 

Dengan teknologi yang canggih, sistem ini memungkinkan transaksi yang cepat dan aman tanpa harus melalui birokrasi panjang yang biasa ditemukan pada pengajuan kartu kredit.

Selain itu, PayLater juga menawarkan pembayaran yang lebih fleksibel. Pengguna dapat memilih tenor atau jangka waktu pembayaran yang sesuai dengan kemampuan mereka. 

Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi Gen Z, yang sering kali lebih memilih kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi.

Disruptive Innovation: PayLater Mengisi Celah Kebutuhan Kredit Mikro

Di dunia ekonomi, fenomena PayLater dapat dipandang sebagai salah satu bentuk disruptive innovation. 

Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Clayton Christensen, yang mengemukakan bahwa inovasi disruptif terjadi ketika teknologi baru mengubah pasar yang ada dengan cara yang lebih sederhana dan lebih terjangkau. 

Dalam hal ini, PayLater berhasil menciptakan sebuah model pembayaran yang lebih mudah diakses, khususnya oleh generasi muda yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses ke produk-produk kredit tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun