Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Belanja Jadi Pelarian? Kenali 5 Penyebab Kebiasaan Boros

28 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   17:08 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi belanja (sumber:freepik/freepik)

Pernah merasa dompet cepat kosong padahal gajian baru lewat seminggu? Atau mendadak kaget melihat saldo rekening seperti menguap begitu saja? 

Tenang, kamu tidak sendiri! Kebiasaan boros ternyata bukan hanya soal hobi belanja atau impulsif, lho. Menurut ilmu psikologi, ada alasan mendalam yang membuat seseorang sulit menahan diri untuk mengeluarkan uang.

Dalam dunia yang dipenuhi dengan godaan konsumerisme, memahami penyebab kebiasaan boros menjadi langkah awal untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. 

Yuk, kita bahas secara rinci faktor-faktor yang sering kali menjadi akar masalah keuangan yang berantakan:

1. Godaan Diskon dan Strategi Marketing yang Menggiurkan

Siapa yang tidak tergoda dengan tulisan "Diskon 50% " atau "Beli 1 Gratis 1"? 

Strategi pemasaran dirancang untuk membuat kita berpikir bahwa ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. 

Namun, sering kali kita malah membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

Diskon memberikan kesan bahwa kita sedang menghemat uang, padahal kenyataannya, kita justru mengeluarkan lebih banyak uang untuk barang yang tidak relevan. 

Promosi seperti "gratis ongkir" atau "bonus poin" juga sering kali menjadi jebakan psikologis yang mendorong kita untuk membeli lebih banyak. 

Sebelum tergoda untuk membeli barang dengan alasan diskon, cobalah untuk bertanya pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun