lternatifnya, alihkan sebagian uang ke investasi dengan likuiditas terbatas seperti emas atau reksa dana pasar uang untuk menghindari godaan belanja impulsif.
4. Risiko Inflasi
Inflasi adalah musuh utama uang yang hanya disimpan di rekening tabungan. Seiring waktu, nilai uang kalian akan tergerus oleh inflasi.Â
Misalnya, uang Rp100.000 yang cukup untuk membeli 10 gelas kopi susu tahun ini, mungkin hanya cukup untuk 7 gelas dalam lima tahun mendatang.
Untuk melindungi uang dari risiko inflasi, investasi emas atau logam mulia bisa menjadi pilihan karena nilainya cenderung naik seiring waktu, sehingga daya beli uang tetap terjaga.Â
Alternatif lainnya adalah mendiversifikasi dana kalian dengan reksa dana yang memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan.Â
Deposito berjangka juga bisa menjadi solusi untuk tujuan keuangan jangka menengah karena memiliki bunga lebih tinggi daripada tabungan biasa.
5. Kebiasaan Menabung Tanpa Tujuan Jelas
Menabung tanpa tujuan yang jelas hanya akan membuat uang kalian seperti barang di gudang yang tidak digunakan. Bahkan, ada risiko uang tersebut habis untuk hal-hal yang tidak penting.
Agar lebih efektif, mulailah dengan menentukan tujuan keuangan kalian.Â
Misalnya, menabung untuk membeli gadget baru, liburan, atau modal usaha. Dengan tujuan yang jelas, kalian akan lebih termotivasi untuk konsisten menabung.Â
Selain itu, alokasikan sebagian dana ke instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kalian agar uang bisa berkembang lebih optimal.
6. Kesalahan dalam Diversifikasi Tempat Menyimpan Uang
Pepatah "jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang" juga berlaku dalam keuangan.Â