Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

5 Cara Gen Z Mengelola Keuangan di Era Hedonisme Media Sosial

21 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:12 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tren gaya hidup konsumtif yang marak di media sosial telah memicu peningkatan hedonisme di kalangan Gen Z. 

Fenomena ini tidak hanya menyebabkan kecemasan finansial, tetapi juga menurunkan rasa percaya diri mereka dalam mengelola uang. 

Banyak Gen Z merasa belum mencapai kondisi finansial yang diinginkan, terutama karena tekanan sosial untuk mengikuti standar hidup konsumtif yang tinggi. 

Hal ini semakin diperburuk oleh kebiasaan belanja impulsif yang dipengaruhi oleh iklan dan konten sponsor di media sosial. 

Untuk membantu mengatasi masalah ini, berikut adalah beberapa tips menabung praktis yang bisa diterapkan oleh Gen Z agar masa tua lebih sejahtera dan bebas dari tekanan keuangan.

1. Tentukan Berbagai Tujuan Keuangan

Memiliki tujuan keuangan yang jelas adalah langkah awal untuk mengelola keuangan secara efektif. 

Tanpa tujuan yang spesifik, sulit bagi seseorang untuk mengatur prioritas pengeluaran dan tabungan. 

Dengan menetapkan tujuan, kamu bisa lebih fokus dan terarah dalam mengatur pengeluaran maupun menabung. 

Sebaiknya, bagi tujuan keuanganmu ke dalam beberapa kategori waktu:

Tujuan Jangka Panjang: 

Contohnya adalah dana pensiun. Kamu bisa mulai berinvestasi di produk-produk seperti reksa dana saham, emas, atau program pensiun perusahaan. 

Selain itu, kamu juga dapat mempertimbangkan investasi properti sebagai aset yang bernilai tinggi di masa depan.

Tujuan Jangka Menengah: 

Seperti menabung untuk uang muka rumah atau membeli kendaraan. Untuk kategori ini, kamu bisa menggunakan rekening tabungan berbunga, deposito, atau investasi yang memiliki risiko lebih rendah, seperti obligasi pemerintah.

Tujuan Jangka Pendek: 

Misalnya, dana hiburan, liburan, atau pembelian barang elektronik. Pilih produk keuangan yang likuid, seperti tabungan reguler atau deposito berjangka pendek.

Dengan menetapkan tujuan keuangan, kamu dapat mengetahui berapa banyak yang perlu ditabung dan investasi apa yang paling sesuai untuk mencapainya. 

Langkah ini juga membantu mengurangi pengeluaran impulsif karena kamu memiliki target yang harus dicapai.

Selain itu, jangan lupa untuk meninjau tujuan keuangan secara berkala. Seiring waktu, prioritasmu mungkin berubah, dan menyesuaikan rencana keuangan dengan kebutuhan terkini sangat penting.

ilustrasi gen z (sumber:freepik/benzoix)
ilustrasi gen z (sumber:freepik/benzoix)

2. Atur Anggaran

Anggaran sering kali dianggap sebagai penghalang untuk membelanjakan uang, tetapi sebenarnya anggaran adalah alat untuk mengetahui bagaimana cara terbaik menggunakan pendapatanmu. Mengatur anggaran dapat membantumu memahami dan mengelola arus kas sehingga keuanganmu lebih teratur. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Pisahkan Anggaran ke dalam Tiga Kategori:

    • Kebutuhan: Pengeluaran esensial seperti makanan, transportasi, tagihan listrik, dan biaya pendidikan.

    • Keinginan: Hiburan, makan di restoran, atau membeli barang yang tidak terlalu penting.

    • Tabungan: Dana darurat, investasi, atau tabungan jangka panjang untuk tujuan tertentu.

  2. Prioritaskan Kebutuhan dan Tabungan: Setelah memenuhi kebutuhan dasar dan menabung, barulah kamu bisa mengalokasikan sisa uang untuk keinginan. Cara ini membantu memastikan bahwa prioritas keuangan tetap terjaga.

  3. Gunakan Metode 50/30/20: Metode ini membagi pendapatanmu ke dalam tiga kategori: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Metode ini sederhana tetapi sangat efektif untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan menabung.

  4. Gunakan Aplikasi Pengelola Keuangan: Ada banyak aplikasi yang bisa membantumu mencatat pengeluaran, seperti Mint, YNAB (You Need A Budget), atau aplikasi lokal seperti Finansialku. Dengan bantuan teknologi, anggaranmu dapat diatur lebih mudah. Beberapa aplikasi bahkan memiliki fitur pengingat untuk pembayaran tagihan atau investasi otomatis.

  5. Evaluasi Anggaran Secara Berkala: Kondisi keuangan dan kebutuhanmu bisa berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi anggaran setiap bulan agar tetap relevan dengan situasi terkini.

3. Menangani Utang dengan Bijak

Utang, terutama yang memiliki bunga tinggi, bisa menjadi beban yang berat jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi jika suku bunga meningkat, jumlah utang bisa semakin membengkak. Berikut cara efektif untuk menangani utang:

Gunakan Metode Debt Avalanche (Longsoran Utang): 

Fokuslah untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu, sambil tetap membayar cicilan minimum pada utang lainnya. Dengan cara ini, kamu dapat mengurangi beban bunga yang harus dibayarkan. Metode ini cocok untuk menghemat biaya dalam jangka panjang.

Hindari Utang Konsumtif: 

Jika memungkinkan, hindari mengambil utang untuk keperluan yang tidak esensial, seperti membeli barang mewah atau berlibur. Prioritaskan utang yang bersifat produktif, misalnya untuk pendidikan, modal usaha, atau membeli properti.

Evaluasi dan Rencanakan: 

Buat daftar semua utang yang kamu miliki, termasuk jumlah, bunga, dan tenggat waktu. Dari situ, susun rencana pelunasan yang realistis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan jika merasa kesulitan.

Cari Alternatif untuk Melunasi Utang: 

Jika kamu memiliki aset yang tidak produktif, pertimbangkan untuk menjualnya dan menggunakan hasilnya untuk melunasi utang. 

Selain itu, kamu juga bisa mencari pendapatan tambahan, seperti freelance atau pekerjaan paruh waktu, untuk mempercepat pelunasan utang.

4. Tingkatkan Literasi Keuangan

Literasi keuangan adalah keterampilan yang sangat penting di era modern. 

Dengan memahami dasar-dasar keuangan, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak. Berikut beberapa cara meningkatkan literasi keuangan:

Manfaatkan Media Sosial: 

Banyak konten edukasi finansial yang bisa diakses secara gratis di platform seperti TikTok, Instagram, atau YouTube. 

Cari influencer keuangan yang memberikan tips praktis dan terpercaya. Pastikan informasi yang kamu dapatkan berasal dari sumber yang kredibel.

Ikut Webinar atau Kursus Online: 

Saat ini, banyak lembaga keuangan atau komunitas yang menawarkan webinar gratis tentang pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan. 

Kursus ini biasanya membahas topik-topik seperti cara membuat anggaran, memahami produk investasi, hingga tips mengelola utang.

Baca Buku atau Artikel Finansial: 

Pilih buku atau artikel yang membahas keuangan dengan bahasa yang mudah dipahami. Beberapa rekomendasi buku populer di antaranya adalah "Rich Dad Poor Dad" karya Robert Kiyosaki atau buku-buku dari penulis lokal seperti Ligwina Hananto.

Diskusikan dengan Ahli Keuangan: 

Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan ahli keuangan untuk mendapatkan panduan yang lebih personal. Mereka bisa membantumu menyusun rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu.

Dengan meningkatkan literasi keuangan, kamu akan lebih percaya diri dalam mengelola uang dan mengambil keputusan keuangan yang lebih baik. Selain itu, kamu juga akan lebih mampu menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Kesimpulan

Mengelola keuangan mungkin terasa menantang, terutama di tengah gaya hidup konsumtif yang dipromosikan media sosial. 

Namun, dengan menetapkan tujuan keuangan, mengatur anggaran, menangani utang dengan bijak, dan meningkatkan literasi keuangan, Gen Z bisa meraih kestabilan finansial. 

Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mengurangi kecemasan, tetapi juga memastikan kehidupan yang lebih sejahtera di masa depan.

Penting untuk diingat bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam. 

Mengelola keuangan adalah proses yang membutuhkan disiplin dan konsistensi. 

Dengan memulai lebih awal, kamu memberi dirimu sendiri peluang yang lebih besar untuk mencapai keamanan finansial dan menjalani masa depan yang lebih cerah. Jadi, yuk mulai kelola keuanganmu dari sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun