Sebaliknya, Gen Z cenderung lebih santai dalam menjalin hubungan.Â
Mereka lebih terbuka terhadap konsep hubungan non-eksklusif atau fleksibel, mencerminkan pola pikir yang menempatkan kebebasan pribadi sebagai prioritas.Â
Hubungan bagi Gen Z sering kali bersifat eksploratif, di mana mereka lebih mementingkan kenyamanan dan kebahagiaan diri tanpa terlalu dibebani oleh ekspektasi sosial.Â
Kebiasaan ini sejalan dengan cara mereka melihat dunia sebagai tempat yang dinamis dan penuh peluang untuk mencoba hal baru.
2. "Ghosting" dalam Pandangan Milenial dan Gen Z
Fenomena "ghosting" juga menunjukkan perbedaan mendasar antara kedua generasi ini.Â
Generasi milenial cenderung percaya bahwa seseorang harus bertanggung jawab dan memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa sesuatu tidak berjalan baik.Â
Mereka menghargai komunikasi langsung, meskipun itu berarti harus menghadapi percakapan yang sulit.Â
Dalam pandangan milenial, keberanian untuk berbicara jujur adalah tanda kedewasaan dan penghormatan terhadap perasaan orang lain.Â
Mereka meyakini bahwa menyelesaikan masalah secara terbuka adalah bagian penting dari sebuah hubungan yang sehat.
Di sisi lain, Gen Z lebih memilih untuk menghindari situasi canggung.Â
Mereka merasa bahwa "ghosting" adalah cara yang praktis untuk menghindari konflik atau percakapan yang tidak nyaman.Â