Contohnya, membeli gadget baru yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan atau tergoda oleh diskon besar-besaran untuk barang yang akhirnya jarang digunakan.Â
Hal ini sering terjadi karena kita terjebak dalam pola pikir "ingin sekarang" tanpa mempertimbangkan dampaknya pada rencana keuangan.
Untuk menghindari kesalahan ini, buatlah daftar prioritas keuangan yang mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, sewa, dan tabungan.Â
Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah hidup saya akan bermasalah jika saya tidak membeli ini?" Jika jawabannya tidak, maka Anda mungkin tidak membutuhkannya.Â
Selain itu, coba gunakan metode 30 hari, yaitu menunda pembelian barang selama 30 hari. Jika setelah 30 hari Anda masih merasa sangat membutuhkannya, barulah beli barang tersebut.
5. Tidak Mencatat Keuangan
Tanpa pencatatan keuangan yang baik, Anda tidak akan tahu ke mana uang Anda pergi.Â
Banyak orang merasa uangnya "habis begitu saja," padahal pengeluaran kecil seperti kopi harian atau camilan sering kali menjadi penyebab utama.Â
Tanpa catatan, sulit untuk mengetahui pola pengeluaran dan melakukan perbaikan.
Gunakan aplikasi keuangan atau jurnal sederhana untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran harian. Buat kolom untuk pengeluaran wajib, pengeluaran tambahan, dan saldo akhir.Â
Luangkan waktu setiap minggu untuk meninjau catatan ini dan evaluasi apakah ada kebiasaan yang perlu diubah.Â
Dengan pencatatan yang konsisten, Anda akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa tujuan keuangan tetap berada di jalurnya.