Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Tunggu Tua, 5 Cara Cerdas Atur Uang di Usia Muda

31 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   12:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak muda (sumber:freepik/freepik)

Masa muda, terutama di usia 20-an, adalah salah satu fase hidup yang penuh dengan dinamika. 

Sebagian orang masih sibuk menikmati gaya hidup YOLO (You Only Live Once), sementara yang lain mulai tersadar dengan realitas kehidupan kerja yang keras. 

Pada fase ini, kita juga sering dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari karier, hubungan, hingga cara mengelola uang. Semua keputusan ini akan membentuk siapa kita di masa depan.

Salah satu kutipan yang patut direnungkan adalah, 

"Youth is the best investment. What you sow in your 20s shapes your future." 

Artinya, apa yang kita lakukan di usia muda akan sangat menentukan kehidupan kita di usia 30-an, 40-an, dan seterusnya. 

Oleh karena itu, memiliki prinsip yang jelas, khususnya dalam keuangan, sangat penting. Berikut ini adalah lima prinsip keuangan yang dapat membantu Anda membangun masa depan yang lebih mapan.

1. Hidup di Bawah Kemampuan (Live Below Your Means)

Prinsip pertama ini terdengar sederhana, tetapi dalam praktiknya cukup sulit dilakukan. 

Hidup di bawah kemampuan berarti kita mengelola pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan. 

Misalnya, jika Anda memiliki gaji Rp5 juta per bulan, idealnya pengeluaran Anda tidak lebih dari Rp4 juta. Sisa Rp1 juta bisa Anda alokasikan untuk tabungan atau investasi.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak orang justru hidup di atas kemampuan finansialnya. 

Data menunjukkan bahwa lebih dari 50% pengguna pinjaman online (pinjol) di Indonesia adalah generasi milenial dan Gen Z. 

Bahkan, survei lain menyebutkan bahwa banyak pekerja Indonesia yang gajinya habis dalam minggu pertama setelah menerima gaji. Hal ini tentu saja menjadi tanda bahwa kebiasaan konsumtif masih sangat dominan.

Tips untuk Hidup Hemat:

  • Buat Daftar Pengeluaran: Mulailah dengan mencatat semua kebutuhan Anda, seperti makanan, transportasi, tempat tinggal, dan utilitas. Urutkan berdasarkan prioritas.

  • Kurangi Pengeluaran Tidak Penting: Misalnya, batasi nongkrong di kafe, hentikan langganan aplikasi yang jarang digunakan, atau kurangi belanja impulsif.

  • Gunakan Metode Budgeting: Salah satu metode yang populer adalah metode 50/30/20, di mana 50% penghasilan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk hiburan atau keinginan, dan 20% untuk tabungan serta investasi.

Jika setelah hidup hemat pengeluaran masih melebihi pemasukan, ini mungkin saatnya Anda mempertimbangkan prinsip berikutnya.

2. Tingkatkan Penghasilan dengan Side Hustle (Grow Your Income)

Di usia 20-an, energi dan waktu adalah aset terbesar yang kita miliki. Salah satu cara untuk memaksimalkan aset ini adalah dengan mencari penghasilan tambahan melalui side hustle atau pekerjaan sampingan. 

Tidak hanya menambah pemasukan, side hustle juga bisa menjadi cara untuk mengeksplorasi passion dan kemampuan Anda.

Contoh Side Hustle:

  • Freelance: Jika Anda memiliki keterampilan seperti desain grafis, menulis, atau fotografi, cobalah mencari proyek freelance di platform seperti Sribulancer atau Fiverr.

  • Jualan Online: Anda bisa mulai dengan menjual makanan, pakaian, atau produk kerajinan tangan. Gunakan media sosial atau marketplace untuk memasarkan produk Anda.

  • Konten Kreator: Jika Anda suka berbagi cerita atau informasi, cobalah menjadi konten kreator di platform seperti YouTube, TikTok, atau Instagram.

Memang, menjalankan side hustle tidak mudah dan membutuhkan usaha ekstra. 

Namun, coba tanyakan pada diri sendiri: lebih baik capek sekarang di usia muda atau terus merasa kekurangan hingga usia 50-an? 

Dengan memanfaatkan waktu yang Anda miliki sekarang, side hustle bisa menjadi jalan untuk mencapai stabilitas keuangan.

3. Investasi pada Diri Sendiri (Invest in Your Skills)

Prinsip ini sangat penting tetapi sering diabaikan. Di dunia kerja atau bisnis, nilai Anda ditentukan oleh kemampuan yang Anda miliki. 

Jika ingin mendapatkan penghasilan lebih besar, Anda perlu terus meningkatkan keterampilan.

Cara Berinvestasi pada Diri Sendiri:

  • Ikuti Pelatihan atau Kursus: Saat ini banyak kursus online yang terjangkau bahkan gratis, seperti di Coursera, Udemy, atau YouTube. Pilih kursus yang relevan dengan pekerjaan atau passion Anda.

  • Kembangkan Soft Skills: Selain keterampilan teknis, soft skills seperti komunikasi, personal branding, dan kemampuan negosiasi juga sangat penting. Skill ini dapat membantu Anda dalam membangun jaringan dan karier.

  • Eksplorasi Passion: Jika Anda merasa pekerjaan saat ini tidak sesuai dengan minat Anda, cobalah mengeksplorasi bidang baru. Misalnya, jika Anda suka memasak, mulai buat konten resep masakan atau bahkan buka bisnis makanan kecil-kecilan.

Investasi pada diri sendiri adalah investasi jangka panjang. Dengan keterampilan yang lebih baik, Anda bisa meningkatkan nilai diri Anda di pasar kerja dan membuka peluang lebih besar.

4. Mulai Investasi dari Sekarang (Invest Early, Stay Consistent)

Semakin cepat Anda mulai berinvestasi, semakin besar potensi keuntungan yang bisa Anda raih. 

Hal ini disebabkan oleh efek bunga berbunga atau compound interest, di mana keuntungan yang Anda dapatkan akan terus berkembang seiring waktu.

Langkah Memulai Investasi:

  • Tentukan Tujuan Keuangan: Apakah Anda ingin menabung untuk membeli rumah, menikah, atau pensiun dini? Tujuan ini akan membantu Anda memilih instrumen investasi yang tepat.

  • Pilih Instrumen yang Sesuai: Jika Anda pemula, mulailah dengan instrumen yang rendah risiko seperti reksa dana pasar uang. Setelah lebih paham, Anda bisa mencoba saham atau obligasi.

  • Konsisten: Sisihkan sebagian penghasilan Anda secara rutin untuk diinvestasikan. Misalnya, alokasikan 10% dari gaji setiap bulan untuk investasi.

Ingat, tidak ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi, tetapi semakin cepat Anda memulai, semakin besar keuntungan yang bisa Anda nikmati di masa depan.

5. Hindari Skema Cepat Kaya 

Prinsip terakhir ini tidak kalah penting. Di era digital seperti sekarang, tawaran skema cepat kaya sangat mudah ditemukan, terutama di media sosial. 

Mulai dari investasi bodong hingga judi online, semua menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Cara Menghindari Skema Cepat Kaya:

  • Teliti Sebelum Berinvestasi: Pastikan perusahaan atau produk investasi memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

  • Jangan Mudah Tergoda: Jika sesuatu terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu tidak benar.

  • Pahami Risiko: Sebelum berinvestasi, pastikan Anda memahami risiko yang mungkin terjadi. Jangan pernah menginvestasikan uang yang Anda tidak siap kehilangan.

Uang yang diperoleh dengan cara mudah biasanya juga akan hilang dengan mudah. 

Sebaliknya, membangun kebiasaan menabung dan investasi yang konsisten akan memberikan hasil yang lebih aman dan berkelanjutan.

Penutup

Kelima prinsip keuangan di atas memang tidak mudah diterapkan, tetapi hasilnya bisa sangat berarti untuk masa depan Anda. 

Hidup hemat, mencari penghasilan tambahan, berinvestasi pada diri sendiri, memulai investasi sejak dini, dan menghindari skema cepat kaya adalah langkah-langkah nyata yang dapat membantu Anda mencapai stabilitas keuangan.

Ingat, masa muda adalah waktu terbaik untuk berinvestasi, baik dalam bentuk uang maupun pengembangan diri. 

Dengan prinsip-prinsip ini, Anda bisa membangun masa depan yang lebih cerah dan mapan. 

Mulailah sekarang, karena setiap langkah kecil yang Anda ambil hari ini akan berdampak besar pada kehidupan Anda di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun