Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kebijakan 4 Hari Kerja Seminggu, Strategi Tokyo Hadapi Krisis Populasi

18 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:32 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika masalah ini tidak segera ditangani, Jepang bisa menghadapi krisis ekonomi yang serius akibat menyusutnya jumlah tenaga kerja dan meningkatnya beban sosial.

Kebijakan Empat Hari Kerja: Apa Saja Manfaatnya?

Penerapan kebijakan empat hari kerja seminggu di Tokyo bertujuan menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan keluarga. Beberapa manfaat yang diharapkan dari kebijakan ini adalah:

1. Mendorong Peran Pria dalam Rumah Tangga

Salah satu hambatan bagi perempuan untuk memiliki anak adalah ketimpangan peran di rumah. 

Sebuah studi menunjukkan bahwa kebijakan empat hari kerja seminggu mendorong partisipasi pria dalam mengasuh anak dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Contohnya, dalam uji coba kebijakan serupa di beberapa wilayah Jepang, pria dilaporkan menghabiskan 22% lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka. 

Ini berarti perempuan memiliki waktu dan dukungan lebih untuk mempertimbangkan memiliki anak tambahan.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Pengurangan hari kerja tidak berarti penurunan produktivitas. Sebaliknya, penelitian global menunjukkan bahwa kebijakan ini dapat:

  • Meningkatkan Produktivitas: Karyawan lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • Mengurangi Stres: Lebih banyak waktu untuk beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
  • Meningkatkan Kesehatan Mental: Karyawan merasa lebih bahagia dan lebih siap menghadapi tuntutan pekerjaan.

Dengan kesejahteraan yang meningkat, karyawan lebih produktif, loyal, dan sehat secara fisik maupun mental.

3. Membuka Fleksibilitas bagi Perempuan Bekerja

Gubernur Yuriko Koike menekankan pentingnya opsi kerja fleksibel bagi perempuan. Salah satu bentuk fleksibilitas ini adalah cuti parsial pengasuhan anak, di mana karyawan dapat mengurangi jam kerja sebanyak dua jam per hari.

Dengan kebijakan ini, perempuan diharapkan tidak perlu lagi memilih antara karier atau keluarga. Mereka bisa melakukan keduanya dengan lebih seimbang.

Belajar dari Uji Coba Global: Apakah Ini Efektif?

Kebijakan empat hari kerja seminggu bukanlah hal yang baru. Beberapa negara telah melakukan uji coba dengan hasil positif.

  • Islandia: Uji coba kerja empat hari seminggu menunjukkan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
  • Inggris: Perusahaan yang menerapkan kebijakan ini melaporkan peningkatan work-life balance dan kepuasan karyawan.
  • Spanyol: Pemerintah mendukung perusahaan untuk menguji kebijakan ini guna mendorong efisiensi kerja dan kesejahteraan karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun