Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, atau Australia, pekerjaan informal seperti pencuci piring saja dapat menghasilkan hingga Rp40 juta per bulan, hampir sembilan kali lipat dari UMR di Jakarta.Â
Perbedaan ini tidak hanya mencerminkan kesenjangan ekonomi, tetapi juga mengungkap kelemahan sistem ketenagakerjaan di Indonesia.
Dampak Rendahnya Upah bagi Pekerja dan Ekonomi
Rendahnya upah pekerja memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar keterbatasan finansial individu. Dampak ini terasa pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari daya beli masyarakat hingga pertumbuhan ekonomi nasional.
1. Penurunan Daya Beli
Ketika penghasilan pekerja tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, daya beli masyarakat secara keseluruhan menurun.Â
Situasi ini berbahaya karena konsumsi domestik merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai contoh, pekerja dengan penghasilan Rp2 juta per bulan harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal.Â
Akibatnya, pengeluaran untuk barang dan jasa lainnya menjadi sangat terbatas. Kondisi ini menciptakan siklus ekonomi yang stagnan, di mana rendahnya konsumsi berdampak pada lambatnya pertumbuhan bisnis dan penciptaan lapangan kerja baru.
2. Ketimpangan Ekonomi
Salah satu ironi yang terjadi di Indonesia adalah banyak perusahaan besar melaporkan peningkatan laba setiap tahunnya. Namun, kesejahteraan para pekerja yang berkontribusi pada kesuksesan perusahaan tersebut sering kali diabaikan.
Ketimpangan ini menciptakan jarak yang semakin lebar antara pemilik modal dan pekerja. Ketika keuntungan perusahaan terus meningkat tetapi upah pekerja stagnan, disparitas sosial pun semakin terlihat.Â
Hal ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga menimbulkan risiko ketidakstabilan sosial dalam jangka panjang.
Mengapa Upah Pekerja di Indonesia Rendah?
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya upah pekerja di Indonesia. Masalah ini kompleks dan melibatkan berbagai aspek, mulai dari kualitas pendidikan hingga struktur ekonomi nasional.