Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Brain Fog dan Gen Z: Ketika Teknologi Menguras Energi Otak

23 November 2024   06:00 Diperbarui: 23 November 2024   06:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi brain fog (sumber:freepik/rawpixel-com)

Meski terlihat kompleks, brain fog dapat diatasi dengan beberapa langkah sederhana namun konsisten. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan:

1. Tidur yang Cukup

Pastikan Anda mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam. Hindari penggunaan perangkat digital sebelum tidur dan ciptakan rutinitas malam yang menenangkan.

2. Batasi Waktu Penggunaan Layar

Gunakan perangkat digital dengan bijak. Tetapkan waktu tertentu untuk beristirahat dari layar, seperti dengan menerapkan metode screen time atau jadwal bebas gawai.

3. Fokus pada Satu Tugas dalam Satu Waktu

Hindari multitasking. Sebaliknya, gunakan teknik seperti time-blocking, di mana Anda menetapkan waktu khusus untuk menyelesaikan setiap tugas.

4. Olahraga dan Relaksasi

Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau berenang untuk meningkatkan aliran darah ke otak. Meditasi juga dapat membantu melatih otak agar tetap fokus dan rileks.

5. Konsumsi Makanan Bergizi

Pola makan sehat sangat penting untuk mendukung kesehatan otak. Konsumsi makanan yang kaya akan omega-3, vitamin B, dan antioksidan, seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan.

6. Buat Jadwal Offline

Sediakan waktu untuk benar-benar "terputus" dari dunia online. Gunakan waktu ini untuk membaca buku, melakukan hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.

Kesimpulan

Brain fog dan "jam koma" adalah fenomena yang mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi oleh Gen Z di era digital. 

Kebiasaan hidup yang serba cepat, kecanduan perangkat digital, dan tekanan sosial membuat mereka lebih rentan terhadap kondisi ini.

Namun, dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan, Gen Z dapat mengatasi brain fog dan kembali menjalani hidup yang lebih seimbang. 

Teknologi, jika digunakan dengan bijak, dapat menjadi alat yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan, bukan penghalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun