Tekanan untuk selalu aktif, baik secara online maupun offline, membuat Gen Z berada dalam mode "berlari" hampir sepanjang waktu.Â
Mereka harus menghadapi tantangan akademik, tuntutan karier, dan tekanan sosial secara bersamaan.
Kehidupan yang serba cepat ini sering kali mengorbankan waktu istirahat dan kesehatan mental.Â
Banyak dari mereka yang merasa terjebak dalam lingkaran aktivitas tanpa akhir, yang pada akhirnya membuat otak sulit untuk bekerja secara optimal.
2. Kecanduan Perangkat Digital
Teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari Gen Z. Mereka menggunakan perangkat digital untuk belajar, bekerja, bersosialisasi, bahkan mencari hiburan.Â
Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan otak.
Penelitian menunjukkan bahwa layar digital memancarkan cahaya biru yang dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur.Â
Akibatnya, waktu tidur terganggu, dan otak tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk pulih.
3. Kurangnya Kualitas Tidur
Gen Z sering kali mengabaikan pentingnya tidur karena terjebak dalam kegiatan online.Â
Aktivitas seperti menonton video, bermain gim, atau berselancar di media sosial sebelum tidur mengganggu ritme sirkadian tubuh.Â
Akibatnya, mereka bangun dengan kondisi tidak segar, yang memperburuk efek brain fog sepanjang hari.