Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Brain Fog dan Gen Z: Ketika Teknologi Menguras Energi Otak

23 November 2024   06:00 Diperbarui: 23 November 2024   06:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi brain fog (sumber:freepik/rawpixel-com)

Tekanan untuk selalu aktif, baik secara online maupun offline, membuat Gen Z berada dalam mode "berlari" hampir sepanjang waktu. 

Mereka harus menghadapi tantangan akademik, tuntutan karier, dan tekanan sosial secara bersamaan.

Kehidupan yang serba cepat ini sering kali mengorbankan waktu istirahat dan kesehatan mental. 

Banyak dari mereka yang merasa terjebak dalam lingkaran aktivitas tanpa akhir, yang pada akhirnya membuat otak sulit untuk bekerja secara optimal.

2. Kecanduan Perangkat Digital

Teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari Gen Z. Mereka menggunakan perangkat digital untuk belajar, bekerja, bersosialisasi, bahkan mencari hiburan. 

Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan otak.

Penelitian menunjukkan bahwa layar digital memancarkan cahaya biru yang dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur. 

Akibatnya, waktu tidur terganggu, dan otak tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk pulih.

3. Kurangnya Kualitas Tidur

Gen Z sering kali mengabaikan pentingnya tidur karena terjebak dalam kegiatan online. 

Aktivitas seperti menonton video, bermain gim, atau berselancar di media sosial sebelum tidur mengganggu ritme sirkadian tubuh. 

Akibatnya, mereka bangun dengan kondisi tidak segar, yang memperburuk efek brain fog sepanjang hari.

4. Tekanan Sosial dan FOMO (Fear of Missing Out)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun