Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Brain Fog dan Gen Z: Ketika Teknologi Menguras Energi Otak

23 November 2024   06:00 Diperbarui: 23 November 2024   06:03 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi brain fog (sumber:freepik/rawpixel-com)

Di era digital, perubahan gaya hidup menjadi lebih cepat dan serba teknologi telah membawa dampak besar, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z. 

Salah satu fenomena yang kini semakin sering dibicarakan adalah brain fog atau kabut otak, yang di kalangan Gen Z dikenal dengan istilah "jam koma." 

Istilah ini menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa kehilangan produktivitas, sulit berkonsentrasi, dan tidak dapat berpikir jernih akibat berbagai faktor, mulai dari tekanan sosial hingga kebiasaan digital yang berlebihan.

Namun, apa sebenarnya penyebab brain fog? Mengapa Gen Z lebih rentan mengalaminya dibanding generasi lainnya? Dan bagaimana cara mengatasi fenomena ini agar tidak menjadi penghambat produktivitas dan kesejahteraan? 

Apa Itu Brain Fog dan "Jam Koma"?

Secara sederhana, brain fog adalah istilah untuk menggambarkan gangguan fungsi kognitif sementara. 

Mereka yang mengalaminya sering merasa seperti "tersesat di kabut"---tidak bisa fokus, sulit mengingat sesuatu, dan lambat dalam berpikir. 

Pada Gen Z, istilah "jam koma" menjadi populer karena mencerminkan waktu tertentu dalam sehari di mana mereka merasa benar-benar kehilangan produktivitas.

"Jam koma" sering terjadi setelah aktivitas digital yang intens, seperti menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, menonton video, atau bermain gim. 

Dalam kondisi ini, otak menjadi lelah, sulit untuk berpikir jernih, dan bahkan aktivitas sederhana pun terasa berat.

Mengapa Gen Z Rentan Mengalami Brain Fog?

Fenomena brain fog tidak hanya terbatas pada satu generasi saja. Namun, Gen Z lebih rentan karena kebiasaan dan gaya hidup mereka yang sangat terhubung dengan dunia digital. Berikut beberapa alasan utama:

1. Gaya Hidup Serba Cepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun