Sebagian besar orang merasakan fenomena ini dalam beberapa bentuk.Â
Misalnya, saat mendapatkan promosi atau kenaikan gaji, tiba-tiba muncul keinginan untuk mengganti smartphone ke versi terbaru, membeli mobil yang lebih mahal, atau bahkan beralih ke rumah yang lebih besar.Â
Perilaku ini sebenarnya bukan masalah besar jika dilakukan secara bijak dan terencana. Namun, jika terlalu sering dan tidak terkontrol, lifestyle inflation dapat berdampak negatif pada kesehatan finansial seseorang.
Dampak Lifestyle Inflation pada Masa Depan Finansial
Jika dibiarkan, lifestyle inflation dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menabung atau berinvestasi.Â
Akibatnya, meskipun pendapatan bertambah, kondisi finansial justru tidak mengalami perbaikan.Â
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan finansial, seperti membeli rumah, menyiapkan dana pendidikan anak, atau pensiun dengan tenang.
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari lifestyle inflation:
- Tabungan Minim - Saat pengeluaran terus meningkat, alokasi untuk tabungan sering kali menurun. Pada akhirnya, meskipun penghasilan bertambah, dana darurat atau tabungan untuk masa depan tetap terbatas.
- Investasi Terabaikan - Pendapatan yang lebih tinggi seharusnya memberikan ruang untuk berinvestasi lebih banyak. Namun, lifestyle inflation sering kali membuat seseorang lupa untuk meningkatkan investasi dan malah mengutamakan gaya hidup.
- Ketergantungan Pada Utang Konsumtif - Gaya hidup yang semakin tinggi dapat mendorong seseorang untuk menggunakan utang demi mempertahankan standar hidup yang baru. Akibatnya, beban utang konsumtif pun meningkat.
Maka, penting untuk mengenali tanda-tanda lifestyle inflation dan memahami bagaimana dampaknya terhadap kondisi finansial kita.
Tanda-Tanda Kamu Terjebak Dalam Lifestyle Inflation
Untuk membantu mengidentifikasi apakah kamu terjebak dalam inflasi gaya hidup, berikut adalah beberapa tanda-tanda yang patut diwaspadai:
1. Banyak Uang, Banyak Masalah
Salah satu tanda lifestyle inflation adalah munculnya masalah keuangan baru meskipun pendapatan bertambah.Â
Kondisi ini terjadi ketika seseorang mulai menghasilkan lebih banyak uang dari sebelumnya, namun diiringi dengan pengeluaran yang semakin besar.Â