Misalnya, jika Anda bekerja sebagai freelancer, penghasilan mungkin tidak selalu tetap setiap bulan.Â
Dalam kondisi ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk membatasi jumlah cicilan atau memilih cicilan yang sifatnya jangka pendek dan lebih fleksibel.
5. Miliki Dana Darurat yang Cukup
Dana darurat adalah penyelamat saat muncul kebutuhan mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau keadaan darurat lainnya.Â
Dengan dana darurat yang cukup, kamu tetap bisa membayar cicilan meskipun ada kejadian tak terduga tanpa perlu mengambil utang baru atau mengorbankan tabungan.
Misalnya, jika cicilan mobil sebesar Rp3 juta per bulan, dana darurat bisa menjadi jaminan untuk beberapa bulan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.Â
Tanpa dana darurat, kemungkinan besar kamu harus mencari pinjaman untuk membayar cicilan.
6. Prioritaskan Pembayaran Cicilan Berdasarkan Bunga Terbesar
Jika Anda memiliki beberapa cicilan sekaligus, prioritas pembayaran sebaiknya diberikan pada cicilan dengan bunga tertinggi.
Ini akan membantu Anda mengurangi total biaya yang harus dibayar dalam jangka panjang, terutama jika bunga yang dibebankan bersifat progresif.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki cicilan kartu kredit dengan bunga 2,5% per bulan dan cicilan motor dengan bunga 1% per bulan, sebaiknya fokuskan lebih banyak dana untuk melunasi kartu kredit terlebih dahulu.Â
Cicilan dengan bunga tinggi biasanya lebih sulit dikelola dalam jangka panjang karena bunga yang menumpuk.
7. Hindari Denda dengan Membayar Cicilan Tepat Waktu
Setiap kali Anda terlambat membayar cicilan, biasanya ada denda yang dikenakan.Â