Mungkin terdengar aman karena mata tetap mengarah ke jalan, namun kenyataannya, aktivitas ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan.Â
Ketika kita melakukan dua kegiatan sekaligus, perhatian kita terpecah, dan respons terhadap situasi darurat menjadi lebih lambat.Â
Dengan kata lain, multitasking dalam situasi seperti ini berpotensi membahayakan diri dan orang lain.
Bagaimana Multitasking Menurunkan Produktivitas?
Penurunan produktivitas saat multitasking bisa terjadi karena berbagai alasan. Otak manusia dirancang untuk fokus pada satu hal pada satu waktu.Â
Ketika kita memaksa otak untuk beralih di antara tugas-tugas, setiap pergantian membutuhkan waktu adaptasi yang singkat.Â
Saat perpindahan fokus berlangsung, otak harus menyesuaikan diri dengan tugas yang baru, dan dalam proses ini, seringkali terjadi penurunan performa.
Riset menunjukkan bahwa otak membutuhkan sekitar 23 menit untuk benar-benar kembali fokus setelah terganggu.Â
Artinya, ketika kita terganggu oleh notifikasi, pesan, atau aktivitas lain, produktivitas kita tidak hanya menurun dalam hitungan detik, tetapi bisa berdampak dalam puluhan menit ke depan.Â
Jadi, saat kita mengerjakan dua hal sekaligus, bukannya mempercepat proses, justru kita sering kali membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang seharusnya bisa cepat selesai jika dikerjakan satu per satu.
Dampak Negatif Multitasking pada Kesehatan Mental
Selain menurunkan produktivitas, multitasking juga bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental.Â
Setiap kali kita berpindah fokus, otak mengalami "mental switch cost," yaitu proses adaptasi yang memerlukan energi mental tambahan.Â