Mereka mempertimbangkan faktor-faktor penting sebelum membuat keputusan besar, seperti seberapa besar peluang keberhasilan dibandingkan dengan risiko yang harus dihadapi. Mereka tidak bertindak gegabah atau sekadar berharap pada keberuntungan.
Misalnya, jika seseorang ingin berinvestasi di pasar saham, dia tidak akan langsung menginvestasikan semua uangnya pada satu saham yang tampak menjanjikan.Â
Sebaliknya, dia akan melakukan riset terlebih dahulu, memahami kondisi pasar, menganalisis kinerja perusahaan, dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan.Â
Dengan cara ini, meskipun ada risiko, peluang untuk mendapatkan keuntungan jauh lebih besar karena keputusan diambil dengan bijak.
Ilustrasi Risiko dan Peluang dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ilustrasi sederhana mengenai perbedaan antara orang yang hanya berani mengambil risiko dan orang yang bijak dalam mengelola risiko bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan ketika kita sedang mengemudi dan ingin mendahului mobil di depan kita.
Orang yang hanya fokus pada keberanian mengambil risiko mungkin akan langsung menyalip tanpa memperhitungkan kondisi jalan di depannya.Â
Mereka hanya berpikir tentang keberhasilan mendahului tanpa memikirkan apakah ada kendaraan lain yang mendekat dari arah berlawanan. Ini jelas merupakan tindakan berisiko tinggi dan bisa mengakibatkan kecelakaan.
Sebaliknya, orang yang bijak dalam mengambil risiko akan memastikan terlebih dahulu bahwa jalan di depan aman sebelum menyalip.Â
Mereka akan melihat apakah ada kendaraan lain dari arah berlawanan, serta mempertimbangkan apakah jarak yang tersedia cukup aman untuk menyalip.Â
Ini adalah contoh nyata dari bagaimana mengelola risiko dengan bijak sambil tetap memanfaatkan peluang yang ada.
Terlalu Takut Mengambil Risiko Juga Berbahaya
Namun, tidak hanya keberanian yang harus kita pertimbangkan.Â