Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Loss Aversion: Mengapa Kita Lebih Takut Rugi daripada Bahagia Mendapat Untung?

19 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:12 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi loss aversion. sumber: freepik

Kerugian terasa jauh lebih signifikan dan menyakitkan dibandingkan dengan rasa bahagia yang muncul akibat keuntungan.

Contohnya, dalam investasi, jika seseorang kehilangan Rp5 juta, perasaan negatif itu cenderung lebih kuat dan bertahan lama dibandingkan dengan rasa senang yang muncul saat mendapatkan keuntungan dengan nilai yang sama. 

Hal ini sering kali mempengaruhi keputusan orang dalam menghadapi risiko, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengambilan keputusan bisnis dan finansial.

Dampak Loss Aversion dalam Kehidupan Sehari-hari

Ketakutan terhadap kerugian ini sering kali membuat orang lebih cenderung menghindari risiko. 

Namun ironisnya, ketika mereka mencoba menghindari risiko secara sadar, mereka justru terjebak dalam risiko lain yang tidak mereka sadari. Contohnya bisa kita lihat dalam pengambilan keputusan bisnis.

Misalnya, ada seseorang yang dihadapkan pada pilihan untuk meminjam uang sebesar Rp100 juta untuk membangun bisnis, namun ia menolak karena takut bisnisnya gagal dan ia kehilangan uang. 

Namun, ketika ditawarkan untuk membeli rumah dengan jumlah utang yang sama, orang tersebut lebih cenderung memilih membeli rumah. 

Mengapa? Karena bisnis dianggap lebih berisiko dibandingkan dengan memiliki rumah. 

Padahal, dengan membangun bisnis, ada potensi keuntungan yang bisa diraih, sementara dengan membeli rumah, tidak ada potensi keuntungan, atau bahkan ada kemungkinan kerugian akibat penyusutan nilai rumah.

Loss Aversion dan Keputusan Finansial

Fenomena yang sama juga berlaku dalam keputusan finansial lainnya, seperti pembelian mobil atau investasi. 

Banyak orang lebih nyaman berutang untuk membeli mobil daripada meminjam uang untuk memulai bisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun