Jika ada yang bertanya tentang apa penyebab utama berbagai kesulitan finansial yang kita hadapi, jawabannya sering kali berpusat pada dua masalah besar:Â gaya hidup yang tidak terkontrol dan utang.Â
Kombinasi dari kedua faktor ini kerap kali menjadi penyebab utama seseorang mengalami masalah keuangan yang semakin memburuk.Â
Ketika seseorang memiliki gaya hidup tinggi tetapi tidak mampu memenuhinya dengan pendapatan yang ada, utang sering kali menjadi solusi yang dipilih.Â
Namun, solusi sementara ini justru menimbulkan masalah baru yang lebih besar.Â
Kondisi ini semakin umum terjadi di Indonesia, khususnya di tengah meningkatnya penggunaan fasilitas paylater dan pinjaman online (pinjol).
Fenomena Gaya Hidup dan Utang di Indonesia
Per Agustus 2024, total nilai penggunaan paylater mencapai Rp26,37 triliun, sebuah angka yang fantastis.Â
Lebih mencengangkan lagi, angka ini menunjukkan peningkatan lebih dari 70% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.Â
Fakta ini menunjukkan ketergantungan masyarakat terhadap layanan paylater sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah bagaimana paylater ini digunakan.Â
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 66,4% dari penggunaan paylater di Indonesia digunakan untuk belanja fashion.Â