Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lipstick Index: Ekonomi Sulit, Barang Mewah Terjangkau Tetap Diburu

15 Oktober 2024   06:02 Diperbarui: 15 Oktober 2024   10:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, sering kali kita melihat fenomena menarik: konser tetap ramai, peluncuran ponsel terbaru seperti iPhone masih disambut dengan antusias oleh konsumen, dan produk edisi terbatas seperti koleksi pakaian dan mainan mewah tetap diperebutkan. 

Ini membuat sebagian orang berpikir bahwa ekonomi sedang baik-baik saja. Padahal, di balik semua aktivitas ekonomi tersebut, banyak indikator ekonomi yang justru menunjukkan pelemahan. 

Jadi, apakah konsumsi barang-barang mewah terjangkau dapat dianggap sebagai penanda ekonomi yang sehat?

Fenomena ini sebenarnya dapat dijelaskan oleh sebuah teori finansial yang disebut Lipstick Index, yang menyatakan bahwa konsumsi barang-barang kecil yang dianggap sebagai "kemewahan terjangkau" justru meningkat ketika ekonomi sedang lesu. 

Apa Itu Lipstick Index?

Lipstick Index adalah sebuah teori yang diperkenalkan oleh Leonard Lauder, pewaris perusahaan kosmetik Estee Lauder, pada tahun 2001. 

Teori ini menyatakan bahwa ketika ekonomi sedang dalam masa resesi, penjualan barang-barang yang dianggap sebagai "kemewahan terjangkau" seperti lipstik dan parfum akan meningkat. 

Lauder memperhatikan fenomena ini saat Amerika Serikat sedang menghadapi resesi di awal tahun 2000-an, namun penjualan lipstik mereka justru mengalami lonjakan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu penjelasannya adalah ketika ekonomi sedang buruk dan konsumen tidak lagi mampu membeli barang-barang mewah besar seperti mobil atau rumah, mereka beralih ke pembelian barang yang lebih kecil dan lebih terjangkau, tetapi tetap memberikan kepuasan psikologis. 

Dalam konteks ini, lipstik menjadi simbol dari affordable luxury---sebuah cara bagi konsumen untuk tetap merasa dimanjakan di tengah kesulitan ekonomi.

Lipstick Index dalam Konteks Sejarah dan Ekonomi

Lipstick Index bukan hanya sebuah konsep teoritis; fenomena ini telah terbukti di berbagai situasi ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun