Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Slow Living, Hidup Tanpa Stres Meski Berpenghasilan Pas-Pasan

30 September 2024   06:00 Diperbarui: 30 September 2024   09:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idealnya, perencanaan keuangan untuk mencapai slow living dimulai sejak seseorang pertama kali mendapatkan penghasilan. Misalnya, ketika seseorang baru memulai karier atau bahkan saat masih kuliah.

Bagi mereka yang memulai lebih lambat, seperti di usia 30-an atau 40-an, mencapai slow living tentu akan lebih sulit. 

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan energi atau peluang karir yang lebih terbatas. 

Oleh karena itu, memulai lebih awal akan memberi seseorang lebih banyak waktu dan kesempatan untuk merencanakan serta mencapai hidup yang lebih bebas.

Mengatasi Tantangan dalam Slow Living

Mengadopsi gaya hidup slow living tentu tidak tanpa tantangan, terutama bagi mereka yang berpenghasilan terbatas. 

Namun, dengan disiplin dan perencanaan yang baik, slow living tetap bisa dicapai. 

Penting untuk selalu mengingat bahwa slow living bukanlah tentang seberapa besar penghasilan yang dimiliki, tetapi tentang bagaimana seseorang mengelola dan memanfaatkannya.

Untuk mencapai slow living, seseorang harus fokus pada hal-hal yang paling penting dalam hidupnya, seperti kebahagiaan, kesehatan, dan kedamaian batin. 

Oleh karena itu, gaya hidup ini bukan hanya tentang memiliki lebih banyak uang, tetapi juga tentang memiliki lebih banyak waktu dan kebebasan untuk menikmati hidup.

Kesimpulan

Slow living adalah tentang menikmati hidup tanpa terbebani oleh tuntutan pekerjaan atau ambisi yang terlalu tinggi. 

Meskipun konsep ini lebih mudah dicapai oleh mereka yang sudah mapan secara finansial, siapa pun bisa mencapainya dengan perencanaan dan disiplin yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun