Saya membaca berbagai tips dan buku tentang sleep hygiene, seperti tidak menonton ponsel sebelum tidur dan menghindari hal-hal tertentu. Saya mengikuti semua saran tersebut, namun tetap tidak bisa tidur nyenyak.
Akhirnya, saya menemukan gaya tidur saya sendiri. Sebelum tidur, saya perlu menonton sesuatu yang ringan di platform streaming untuk mengalihkan pikiran saya dan membuat otak saya berhenti berpikir.Â
Ini sangat bertentangan dengan apa yang disarankan dalam buku-buku atau konten-konten yang ada di media sosial, tetapi cara ini bekerja untuk saya.Â
Setiap orang punya caranya masing-masing, dan saya yakin banyak dari Anda juga punya pengalaman serupa.
Efek Negatif Terlalu Banyak Konsumsi Konten Self-Development
Mengonsumsi terlalu banyak konten self-development juga bisa berdampak negatif.Â
Menurut sebuah studi dari Brown dan Ryan pada tahun 2003, terlalu banyak mengonsumsi konten pengembangan diri bisa menyebabkan kecemasan dan stres. Mengapa demikian?Â
Karena konten-konten ini sering kali membuat orang terlalu fokus pada kekurangan mereka dan terus-menerus berusaha mencapai versi ideal dari diri mereka.
Tekanan terus-menerus untuk menjadi lebih baik bisa membuat seseorang merasa tidak cukup baik dan khawatir jika mereka tidak mencapai tujuan yang mereka tetapkan.Â
Padahal, bisa saja tujuan yang disebutkan dalam buku tersebut tidak sesuai dengan tujuan hidup individu tersebut.
Pentingnya Membedakan Mana yang Cocok untuk Anda
Jika Anda merasa sering terjebak dalam konsumsi konten self-development yang tidak sesuai dengan diri Anda, mungkin inilah saatnya untuk lebih bijak dalam memilah informasi.Â
Tidak semua tips yang Anda temukan di buku atau media sosial cocok dengan kondisi dan karakter Anda. Penting untuk menyesuaikan setiap informasi dengan kepribadian dan kebutuhan pribadi Anda.