Manusia itu diciptakan berbeda-beda. Saya berbeda dengan Anda, dan Anda berbeda dengan orang lain.Â
Jika manusia diciptakan berbeda, maka cara untuk mencapai kesuksesan finansial pun pasti berbeda-beda untuk setiap orang.Â
Namun, di era sekarang, kesuksesan sering kali terlihat seperti harus mengikuti template baku yang distandarisasi untuk semua orang.Â
Akibatnya, banyak orang mulai mengidolakan berbagai materi seperti buku, konten, dan teori-teori yang dianggap bisa membantu mereka mencapai kesuksesan finansial.
Buku-buku dan konten ini sering kali dicap sebagai self-development atau pengembangan diri.Â
Tapi pernahkah Anda berpikir bahwa meskipun manusia diciptakan berbeda, mengapa cara suksesnya harus sama?Â
Di sini saya ingin mengingatkan Anda, khususnya bagi yang terlalu sering mengonsumsi konten self-development, bahwa mengonsumsi konten semacam ini secara berlebihan tidak akan serta-merta membantu Anda sukses secara finansial.
Terlalu Banyak Konten Self-Development Bisa Menjadi Bumerang
Saat ini kita sering melihat fenomena orang-orang yang berlomba-lomba membaca buku, terutama buku non-fiksi dan self-development, seolah-olah semakin banyak mereka membaca, semakin besar peluang mereka untuk sukses.Â
Namun, apakah ini benar-benar efektif? Ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak konten pengembangan diri malah bisa menjadi kontraproduktif.
Menurut riset dari Jonathan Jackson, seorang profesor psikologi dan perilaku ekonomi di London School of Economics, mengonsumsi konten self-development memang bisa meningkatkan aspek tertentu dalam kepribadian, tetapi tidak banyak membantu dalam hal kesuksesan finansial.Â