Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Backward Law: Mengapa Pengejaran Kebahagiaan Justru Membuat Kita Sengsara

26 September 2024   06:00 Diperbarui: 26 September 2024   10:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya, usaha kita mungkin menghasilkan hasil yang sebanding. Namun, seiring berjalannya waktu, hasilnya cenderung menurun meskipun usaha tetap sama. 

Misalnya, saat mengerjakan proyek kreatif seperti menulis artikel atau menciptakan karya seni, kita mungkin merasa produktif di awal. 

Namun, setelah beberapa jam, kita bisa merasakan penurunan performa meskipun kita tetap berusaha keras.

Implikasi pada Kreativitas

Dalam konteks kreativitas, penting untuk menyadari bahwa semakin kita memaksakan diri untuk menghasilkan sesuatu, kadang hasilnya justru tidak memuaskan. 

Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak seniman dan penulis mengatur waktu kerja mereka dengan baik, memberi diri mereka waktu istirahat untuk menjaga kreativitas tetap mengalir.

Mengelola Emosi: Kesadaran dan Melepaskan Kontrol

Fenomena lain yang berkaitan dengan the backward law adalah hubungan kita dengan emosi. 

Ketika kita merasa cemas dan berusaha untuk tidak cemas, justru kecemasan kita dapat meningkat. 

Sebaliknya, saat kita melepaskan kontrol dan membiarkan diri kita merasakan emosi, kita bisa menemukan ketenangan.

Kita perlu menyadari bahwa otak kita memiliki banyak sistem yang saling melapisi, seperti sistem emosional dan sistem rasional. 

Kedua sistem ini tidak selalu saling mengontrol, yang membuat kita bisa merasa bingung. Kita bisa tahu bahwa seharusnya tidak marah atau cemas, tetapi tetap merasakannya.

Kebebasan dalam Komitmen: Breath vs. Depth of Freedom

Aspek menarik lainnya dari the backward law adalah bagaimana kita memahami kebebasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun