Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Anak Bukan Investasi Hari Tua, Memutus Rantai Generasi Sandwich

6 September 2024   06:00 Diperbarui: 7 September 2024   15:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak bukan investasi. (Sumber: Freepik via Grid.id)

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memisahkan dana pensiun dari dana yang digunakan untuk membesarkan dan mendidik anak. 

Dana pensiun harus menjadi prioritas yang terpisah dan tidak bergantung pada harapan akan dukungan finansial dari anak-anak di masa depan. 

Dengan memiliki dana pensiun yang mandiri, orangtua dapat merencanakan masa depan mereka tanpa harus membebani anak-anak mereka.

Menabung untuk dana pensiun sejak dini adalah langkah penting yang sering kali diabaikan. 

Banyak orangtua yang lebih fokus pada pengeluaran saat ini untuk kebutuhan keluarga dan pendidikan anak-anak, namun melupakan pentingnya mempersiapkan masa depan mereka sendiri. 

Padahal, dengan perencanaan keuangan yang baik, orangtua bisa membagi pendapatan mereka untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, dan investasi untuk dana pensiun secara seimbang.

Memutus Rantai Generasi Sandwich

Generasi sandwich adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang terjebak di antara tanggung jawab untuk merawat anak-anak mereka sendiri sekaligus merawat orangtua mereka yang sudah lanjut usia. 

Kondisi ini sangat umum terjadi di masyarakat yang masih memegang kuat nilai-nilai tradisional, di mana anak diharapkan untuk merawat orangtua mereka di hari tua.

Beban finansial yang dihadapi oleh generasi sandwich sering kali sangat berat. 

Mereka harus membagi pendapatan mereka untuk mendukung dua generasi---anak-anak dan orangtua---yang keduanya memiliki kebutuhan finansial yang besar. 

Hal ini dapat mengakibatkan tekanan finansial yang signifikan, yang dapat berujung pada masalah kesehatan mental, menurunnya kualitas hidup, dan ketidakmampuan untuk merencanakan masa depan finansial mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun