Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Media Sosial: Sarana Belajar atau Sumber Kebodohan?

2 September 2024   06:00 Diperbarui: 3 September 2024   00:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah pola konsumsi media sosial yang kurang bijak. 

Kita sering kali menggunakan media sosial hanya untuk mencari hiburan, mengisi waktu luang, atau bahkan sekadar melarikan diri dari kenyataan. 

Akibatnya, kita mengabaikan potensi besar yang dimiliki media sosial sebagai alat untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi bagi masyarakat.

Mari kita renungkan sejenak: berapa banyak waktu yang kita habiskan setiap hari untuk menggulir konten di media sosial? 

Dan berapa banyak dari konten tersebut yang benar-benar memberikan manfaat bagi diri kita? 

Jika kita jujur, mungkin sebagian besar dari kita akan mengakui bahwa kita lebih sering menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif---menonton video lucu, membaca gosip selebriti, atau mengikuti tren-tren yang sebenarnya tidak relevan dengan kehidupan kita.

Ini adalah realitas yang perlu kita sadari. Dalam era di mana informasi tersedia di ujung jari kita, kita justru semakin terperangkap dalam 'bubble' yang kita ciptakan sendiri. 

Kita hanya melihat apa yang ingin kita lihat, mendengar apa yang ingin kita dengar, dan mengabaikan segala sesuatu yang berada di luar zona nyaman kita.

Dampak Media Sosial Terhadap Kualitas Masyarakat

Dampak dari pola konsumsi media sosial yang tidak sehat ini sangat nyata. 

Ketika konten-konten yang viral lebih sering berupa hal-hal yang tidak bermutu---seperti prank, drama bucin, atau tantangan-tantangan berbahaya---maka kita sedang membangun masyarakat yang terobsesi pada hal-hal yang dangkal dan tidak mendidik.

Media sosial yang seharusnya bisa menjadi alat untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan justru sering kali menjadi sumber kebodohan massal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun