Tanpa investasi, kita tidak akan mampu mengembangkan kekayaan kita dan mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup, seperti membeli rumah, membiayai pendidikan anak-anak, atau mempersiapkan pensiun.
Untuk bisa hidup di bawah penghasilan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat anggaran atau budget. Anggaran adalah alat yang sangat penting karena membantu kita memahami ke mana uang kita pergi setiap bulan.Â
Dengan membuat anggaran, kita bisa mengatur pengeluaran kita sehingga sesuai dengan pendapatan, dan memastikan bahwa kita tidak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
Anggaran bulanan yang baik akan mencakup semua aspek keuangan kita, mulai dari kebutuhan dasar seperti makanan dan transportasi, hingga utang, tabungan, dan sedekah.Â
Setiap rupiah yang kita hasilkan harus dialokasikan dengan bijak. Sebagai contoh, jika kita memiliki utang, prioritas pertama dalam anggaran adalah membayar utang tersebut.Â
Setelah itu, kita perlu menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi. Hanya setelah semua kebutuhan dasar dan kewajiban terpenuhi, barulah kita bisa menggunakan sisa uang untuk hiburan atau keinginan pribadi.
Dengan demikian, hidup di bawah penghasilan bukan hanya tentang mengurangi pengeluaran, tetapi juga tentang membuat keputusan finansial yang cerdas dan berfokus pada masa depan. Ini adalah dasar dari keamanan finansial dan ketenangan pikiran.
2. Berpikir Minimalis: Menemukan Kebahagiaan di Luar Materi
Kebiasaan kedua yang perlu dikembangkan adalah berpikir minimalis.Â
Di era modern ini, kita sering kali dibombardir dengan pesan-pesan yang mendorong kita untuk memiliki lebih banyak barang, lebih banyak kekayaan, dan lebih banyak status sosial.Â
Namun, berpikir minimalis mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak harus berasal dari memiliki banyak barang, tetapi dari merasakan kepuasan dan syukur dengan apa yang kita miliki.
Berpikir minimalis bukan berarti kita harus hidup miskin atau tidak boleh memiliki barang-barang mewah.Â