Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bayar Diri Sendiri Dulu, Kebiasaan Penting untuk Membangun Stabilitas Finansial

10 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   04:54 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Stabilitas Finansial | Image by Freepik

Keuangan bukan hanya soal menghitung uang, tetapi juga tentang kebiasaan dan keterampilan yang dapat dikembangkan oleh siapa pun. 

Mengelola keuangan dengan baik adalah fondasi untuk mencapai stabilitas dan kemakmuran finansial. 

Salah satu konsep penting dalam dunia keuangan dan pengembangan diri yang mungkin sering Anda dengar adalah "bayar diri sendiri dulu". Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan konsep ini?

Bayar Diri Sendiri Dulu

Konsep "bayar diri sendiri dulu" sering kali disalahartikan sebagai alasan untuk membelanjakan uang secara berlebihan untuk kesenangan pribadi. 

Namun, esensi dari konsep ini adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda segera setelah menerima gaji, sebelum membayar hal lain seperti sewa, pajak, atau tagihan. 

Menyisihkan 20% dari penghasilan adalah angka yang ideal, namun jika hal ini terasa berat, Anda bisa mulai dengan 1% saja.

Tujuannya adalah untuk membentuk kebiasaan. Seperti kebiasaan lainnya, pengelolaan keuangan membutuhkan latihan yang konsisten. 

Mengembangkan kebiasaan biasanya memerlukan waktu 14 hari untuk membentuknya, dan 90 hari untuk menjadikannya gaya hidup. 

Namun, karena kebanyakan orang menerima gaji bulanan, mungkin dibutuhkan waktu lebih lama, sekitar enam bulan hingga dua tahun, untuk benar-benar menjadikan pengelolaan keuangan sebagai kebiasaan hidup.

Terlepas dari seberapa besar atau kecil jumlah yang Anda tabung, yang terpenting adalah memulainya. 

Jika Anda tidak bisa menabung sedikit dari penghasilan Anda saat ini, bagaimana Anda bisa yakin akan menabung lebih banyak ketika penghasilan Anda meningkat? 

Mengelola keuangan juga merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapa saja.

Literasi Finansial yang Benar

Literasi finansial yang benar melampaui sekadar menyimpan uang untuk investasi masa depan. 

Ini tentang memahami dan menerapkan dasar-dasar pengelolaan keuangan yang dapat mengubah hidup Anda. 

Penting untuk selalu diingat bahwa keberhasilan finansial bukan hanya soal berapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi berapa banyak yang dapat Anda simpan dan investasikan untuk masa depan.

Jika Anda menghabiskan semua penghasilan tanpa menyisihkan sebagian untuk tabungan atau investasi, Anda selalu berada di ambang bencana keuangan. 

Banyak orang yang mendapatkan kenaikan gaji, namun kekayaan mereka tidak bertambah karena mereka tidak tahu cara mengelola uang dengan baik. 

Mereka cenderung berinvestasi dalam hal-hal yang tidak mereka pahami, tidak mencatat pengeluaran dan pemasukan mereka, serta tidak mampu mengendalikan emosi saat dihadapkan dengan peluang yang menggoda.

Pentingnya Mencatat Pengeluaran

Salah satu langkah paling mendasar dalam pengelolaan keuangan adalah mencatat setiap pengeluaran. 

Sayangnya, kebanyakan orang tidak tahu secara detail berapa banyak yang mereka keluarkan dan untuk apa. Ada dua alasan umum mengapa orang enggan mencatat pengeluaran: malas dan takut. 

Duduk setiap minggu atau setiap bulan untuk mencatat pengeluaran bisa terasa merepotkan. Selain itu, banyak orang takut menghadapi kenyataan tentang berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk hal-hal yang tidak penting.

Namun, menghadapi kenyataan ini adalah langkah penting untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. Dengan mencatat pengeluaran, Anda bisa mengidentifikasi pola belanja yang tidak sehat dan mulai mengendalikan keuangan Anda dengan lebih baik.

Mengategorikan Pengeluaran

Setelah mencatat pengeluaran, langkah berikutnya adalah mengategorikannya. 

Uang memiliki beberapa fungsi utama: sebagai penghasilan, untuk ditabung, diinvestasikan, dibelanjakan, dan disumbangkan. 

Meskipun kategori terakhir mungkin tidak selalu relevan untuk semua orang, terutama yang sedang menghadapi situasi keuangan yang sulit, menyumbangkan sebagian penghasilan adalah praktik yang umum di kalangan orang kaya.

Pengeluaran Anda sebaiknya dibagi ke dalam empat kategori utama:

  1. Kebutuhan: Ini mencakup segala sesuatu yang Anda butuhkan untuk bertahan hidup, seperti sewa, makanan, tagihan dasar, dan kebutuhan kesehatan. Jika kondisi keuangan Anda sedang sulit, Anda mungkin perlu mencari cara untuk menghemat di kategori ini, misalnya dengan memasak sendiri di rumah atau pindah ke tempat tinggal yang lebih murah.

  2. Keinginan: Ini adalah hal-hal yang Anda nikmati tetapi tidak Anda butuhkan untuk bertahan hidup, seperti hiburan, langganan streaming, atau nongkrong bersama teman. Dalam kategori ini, Anda perlu serius memotong pengeluaran, minimal 25% hingga 50%, tergantung situasi keuangan Anda.

  3. Tabungan: Uang yang Anda sisihkan untuk keadaan darurat atau investasi. Sebelum menyisihkan uang untuk investasi, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup. Idealnya, Anda harus memiliki dana darurat yang dapat menutupi pengeluaran Anda selama tiga hingga enam bulan.

  4. Investasi: Setelah memiliki dana darurat, Anda bisa mulai berinvestasi. Investasi tidak hanya terbatas pada saham atau properti, tetapi juga bisa berupa pendidikan dan pengembangan diri.

Utang dan Compound Interest: Pedang Bermata Dua dalam Keuangan

Utang sering kali dipandang negatif, namun jika dikelola dengan baik, utang dapat menjadi alat yang kuat untuk memperkaya diri. 

Bunga majemuk (compound interest) adalah salah satu konsep keuangan yang paling penting, baik dalam hal investasi maupun utang. 

Bunga majemuk dapat membuat investasi tumbuh secara eksponensial, tetapi juga bisa menyebabkan utang menumpuk dengan cepat jika tidak dikelola dengan baik.

Penting untuk selalu membayar cicilan utang tepat waktu dan menggunakan utang dengan bijak, misalnya untuk membangun kredit yang baik agar bisa mendapatkan pinjaman di masa depan. 

Dengan literasi finansial dan disiplin yang tepat, Anda bisa menggunakan utang sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Kesimpulan

Mengelola keuangan adalah keterampilan yang penting dan bisa dipelajari oleh siapa saja. 

Ini bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga tentang membangun kebiasaan dan disiplin yang akan membawa Anda menuju stabilitas dan kemakmuran finansial. 

Dengan literasi finansial yang baik, Anda bisa mengelola keuangan dengan bijak, memanfaatkan utang sebagai alat yang berguna, dan membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas untuk masa depan Anda.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan finansial Anda. Teruslah belajar dan jangan pernah berhenti mengembangkan diri dalam hal keuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun