Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menggapai Kebebasan Finansial di Tengah Krisis dengan Cara Kapitalis

1 Agustus 2024   06:39 Diperbarui: 1 Agustus 2024   06:39 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kebebasan finansial. sumber: freepik

Orang yang reaktif cenderung mengeluh tentang segala hal mulai dari harga yang naik, korupsi pemerintah, hingga kesulitan ekonomi. 

Mereka memiliki mentalitas korban dan selalu menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka. 

Sikap seperti ini tidak akan membawa kita ke mana-mana. Sebaliknya, orang yang proaktif memahami bahwa meskipun ada banyak masalah di luar kendali mereka, masih banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka.

Menjadi proaktif berarti mencari solusi daripada terus-menerus mengeluh. 

Misalnya, jika kita menghadapi kesulitan finansial, kita bisa mencari cara untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang pengelolaan keuangan, membaca buku, mengikuti kursus, atau memulai usaha kecil-kecilan. 

Dengan mengambil tindakan, kita bisa mengubah keadaan kita dan bergerak lebih dekat menuju kebebasan finansial.

Mengatasi Ketakutan akan Kegagalan

Ketakutan akan kegagalan adalah hal yang wajar. Namun, kegagalan adalah bagian penting dari hidup kita. 

Setiap kegagalan adalah pelajaran yang membawa kita lebih dekat pada keberhasilan. Fokus pada tindakan dan percayalah bahwa kegagalan adalah langkah menuju kesuksesan.

Ketakutan akan kegagalan seringkali menjadi penghalang utama bagi banyak orang dalam mencapai tujuan mereka. Kita takut mencoba sesuatu yang baru karena takut gagal dan merasa malu. 

Namun, kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Tanpa kegagalan, kita tidak akan pernah tahu apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara untuk menjadi lebih baik.

Misalnya, ketika kita masih bayi, kita belajar berjalan dengan mencoba berulang kali meskipun sering jatuh. Kita tidak menyerah hanya karena jatuh beberapa kali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun