Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Regenerasi Petani Muda: Mendorong Generasi Z untuk Terjun ke Sektor Pertanian

28 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   16:27 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertanian modern. sumber: freepik

Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, iklim tropis yang mendukung, serta keanekaragaman hayati yang luar biasa. 

Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah regenerasi petani muda. Jumlah petani muda mengalami penurunan drastis, sementara mayoritas petani yang ada saat ini berusia di atas 50 tahun. 

Penurunan Jumlah Petani Muda

Data menunjukkan bahwa jumlah petani muda di Indonesia terus menurun. Banyak dari mereka lebih memilih bekerja di sektor lain yang dianggap lebih menjanjikan secara finansial. 

Gaji yang lebih tinggi di perusahaan-perusahaan, terutama yang berada di kota-kota besar, menjadi daya tarik utama. 

Ketika gaji awal di perusahaan sudah mencapai angka empat jutaan atau sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), sektor pertanian terlihat kurang menarik.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Namun, fakta ini tidak cukup untuk menarik generasi muda kembali ke ladang. 

Keanekaragaman hayati dan iklim tropis memang menjadi keunggulan, tetapi tanpa kesejahteraan yang memadai, sektor pertanian tetap dianggap kurang menguntungkan.

Tantangan Regenerasi Petani

Saat ini, rata-rata usia petani di Indonesia adalah 50 tahun ke atas, dengan mayoritas (60%) berusia antara 45 hingga 50 tahun ke atas. Hanya sebagian kecil dari petani yang berusia lebih muda dan produktif. 

Regenerasi petani muda menjadi tantangan besar. Banyak anak muda enggan terjun ke sektor pertanian karena mereka tidak melihatnya sebagai sektor yang strategis dan menguntungkan. 

Pola pikir mereka dipengaruhi oleh kenyataan bahwa menjadi petani sering kali berarti menghadapi kesulitan dalam akses pendidikan dan kesehatan.

Kesejahteraan Petani yang Rendah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun