Kerja sama dengan negara lain memungkinkan anak-anak muda berinovasi dan menerapkan pengetahuan mereka di Indonesia.Â
Namun, pendampingan setelah mereka kembali masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu memberikan akses pasar dan modal agar mereka bisa sustain di sektor pertanian.
Cerita Sukses dan Diversifikasi Produk
Menyampaikan cerita sukses (success story) dari petani yang berhasil dapat meningkatkan minat generasi muda.Â
Akses pasar yang dibuka melalui ekspor produk pertanian ke negara-negara seperti Turki dan Korea Selatan menunjukkan bahwa produk pertanian Indonesia memiliki potensi besar.Â
Inovasi dalam diversifikasi produk juga penting. Contohnya, produk kelapa dari Thailand yang diolah menjadi berbagai macam produk bernilai tinggi.Â
Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah dari sektor pertanian.
Program Magang dan Kerja Sama Internasional
Salah satu upaya untuk menarik minat generasi muda ke sektor pertanian adalah dengan mengirimkan mereka untuk magang di luar negeri.Â
Program magang di Taiwan dan Thailand, misalnya, memberikan kesempatan bagi anak-anak muda Indonesia untuk belajar teknologi pertanian terbaru dan inovasi yang dapat diterapkan di Indonesia.Â
Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan mereka tetap berminat dan terlibat di sektor pertanian setelah kembali ke Indonesia. Oleh karena itu, pendampingan yang berkelanjutan sangat diperlukan.
Implementasi Teknologi Pertanian
Generasi muda sangat akrab dengan teknologi, yang bisa menjadi keuntungan besar bagi sektor pertanian.Â
Penerapan teknologi modern dalam pertanian, seperti penggunaan drone untuk pemetaan lahan, sensor untuk pemantauan kondisi tanah, dan aplikasi smartphone untuk manajemen pertanian, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.Â