Apabila orang yang diberikan saran sudah mulai terbuka untuk menerima masukan, maka kamu bisa lanjut ke masukan yang lebih kritis tapi membangun. Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan:
1. Cari Waktu dan Tempat yang Tepat
Pastikan lokasinya privat dan aman, di mana orang yang diberikan kritik tidak merasa malu atau defensif. Ini sangat penting karena jika kita gagal di poin ini, apapun yang kamu katakan akan sulit diterima.
2. Spesifik dan Fokus pada Area yang Perlu Diperbaiki
Penting memberikan masukan yang spesifik. Misalnya, daripada bilang "kamu suka telat", coba bilang "saya merasa kalau di tiga meeting terakhir kamu telat kurang lebih 15 menit". Cara ini lebih baik dan lebih mudah dipahami.
3. Seimbangkan Antara Umpan Balik Positif dan Negatif
Tentunya kita capek mendengar orang yang selalu mengeluh. Penting untuk menyampaikan hal yang positif juga. Kamu bisa menggunakan metode "burger" di mana kamu mulai dengan umpan balik positif, lalu di tengah menyampaikan apa yang perlu ditingkatkan, kemudian di akhir kembali lagi ke umpan balik positif.
4. Berikan Solusi, Bukan Hanya Kritik
Jika bisa, berikan solusi atau dukungan apabila dia membutuhkan. Cara ini lebih baik daripada hanya memberikan kritik saja.
5. Perhatikan Nada Suara dan Bahasa Tubuhmu
Menyampaikan masukan yang kritis tidak harus disampaikan dengan cara yang kasar atau keras.Â
Bisa kok kita menyampaikan masukan kritis dengan bahasa tubuh dan nada suara yang baik. Ini membuat orang tidak defensif dan lebih terbuka karena mereka merasa kamu memberikan masukan karena peduli.
Memberikan masukan yang baik dan membangun adalah seni yang memerlukan empati dan kejelian. Dengan memperhatikan cara kita memberikan umpan balik, kita bisa membantu orang lain tumbuh dan berkembang dengan lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H