Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Perjuangan Kelas Menengah: Tabungan Menyusut, Biaya Hidup Melejit

12 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 13 Juli 2024   07:05 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan tabungan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga barang dan jasa yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan, serta adanya peningkatan dalam kewajiban finansial seperti cicilan kredit atau pinjaman. 

Para ahli ekonomi menggarisbawahi bahwa hal ini mencerminkan tantangan nyata bagi kelas menengah dalam mempertahankan stabilitas keuangan mereka di tengah perubahan ekonomi yang cepat.

Selain itu, peningkatan utang juga mencerminkan kebutuhan mendesak untuk memenuhi pengeluaran yang tidak dapat ditunda. 

Banyak keluarga kelas menengah terpaksa mengambil pinjaman atau menggunakan kartu kredit untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, yang pada gilirannya menambah beban finansial mereka. 

Ketika utang semakin menumpuk, kemampuan untuk membayar kembali menjadi tantangan tersendiri, terutama jika pendapatan tetap stagnan atau bahkan menurun.

Dampak Kenaikan Harga Terhadap Pengeluaran Primer

Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kelas menengah adalah kenaikan harga kebutuhan primer, seperti makanan dan minuman. 

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2023, sekitar 13,9% dari pendapatan mereka digunakan untuk kebutuhan ini. 

Namun, pada bulan Mei 2024, angka ini melonjak hingga 26%, menunjukkan adanya tekanan inflasi yang signifikan yang berdampak langsung pada daya beli kelompok ini.

Kenaikan harga kebutuhan primer ini tidak hanya menyebabkan tekanan tambahan pada anggaran rumah tangga kelas menengah, tetapi juga dapat mengancam stabilitas keuangan mereka jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan atau kebijakan pemerintah yang mendukung. 

Inflasi yang tinggi dapat mengikis daya beli, membuat barang-barang kebutuhan sehari-hari menjadi semakin tidak terjangkau bagi banyak keluarga.

Selain itu, kenaikan harga kebutuhan primer juga mempengaruhi alokasi anggaran untuk kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan, dan investasi jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun