Gen Z cenderung memprioritaskan nilai-nilai perusahaan dan keseimbangan hidup kerja daripada sekadar gaji besar.Â
Bagi mereka, lingkungan kerja yang kondusif dan kesempatan untuk berkembang dalam karir mereka menjadi faktor yang lebih penting dalam memilih tempat bekerja.
Namun, tantangan yang dihadapi Gen Z di Indonesia tidak sedikit. Tingginya tingkat pengangguran di kalangan mereka seringkali disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan permintaan pasar kerja yang ada.Â
Banyak dari mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dari dunia sekolah ke dunia kerja yang sebenarnya, terutama dalam hal adaptasi budaya dan profesionalisme.
Dampak Teknologi dan Kesehatan Mental
Gen Z tumbuh dalam era digital di mana teknologi memainkan peran utama dalam kehidupan mereka sehari-hari.Â
Penggunaan media sosial yang berlebihan atau ketergantungan pada teknologi dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental mereka.Â
Meskipun teknologi mempermudah komunikasi dan akses informasi, namun juga membawa tantangan tersendiri dalam mengelola waktu dan emosi.
Menurut studi yang dilakukan, Gen Z cenderung mengalami lonjakan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.Â
Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki lingkungan kerja yang tidak hanya mendukung secara profesional, tetapi juga memperhatikan aspek kesejahteraan mental.
Pilihan Karir dan Prioritas Gen Z
Bagi Gen Z, kenyamanan dalam lingkungan kerja merupakan prioritas utama.Â
Mereka mencari tempat kerja yang tidak hanya memberikan gaji dan benefit yang kompetitif, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek seperti fleksibilitas waktu, kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta program kesehatan yang memadai.