Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kapan Harus Cuek dan Kapan Harus Membuka Diri

6 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   12:02 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun ada nilai dalam belajar dari pengalaman orang lain, penting untuk tidak terlalu terpengaruh oleh pandangan negatif atau pesimisme yang tidak konstruktif.

Hal yang sama berlaku untuk orang-orang yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman dalam bidang tertentu. 

Meskipun mungkin ada nilai dalam mendengarkan berbagai pendapat, kita juga harus berhati-hati untuk tidak terlalu mempertimbangkan masukan dari mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang relevan.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan visi dan nilai-nilai kita sendiri dalam menentukan siapa yang harus didengarkan dan diabaikan. 

Orang-orang yang memiliki visi dan tujuan yang sejalan dengan kita mungkin lebih layak untuk didengarkan daripada mereka yang memiliki agenda atau tujuan yang berbeda.

Menata Ulang Sikap: Kunci Kesuksesan

Ketika kita berhasil menata ulang sikap kita dan menemukan keseimbangan antara bersikap cuek dan membuka diri, kita akan lebih mampu untuk tetap fokus pada tujuan dan mimpi kita, sementara juga terbuka terhadap peluang dan kemungkinan baru. 

Kemampuan untuk mengendalikan sikap kita adalah salah satu keterampilan yang paling berharga dalam perjalanan menuju kesuksesan, dan dengan praktik dan kesadaran yang tepat, kita dapat terus meningkatkan dan mengembangkan keterampilan ini seiring waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun