Investor ini memiliki toleransi risiko yang moderat, dan tujuannya adalah untuk menciptakan portofolio yang stabil dengan potensi pertumbuhan yang cukup.
Setelah melakukan analisis alokasi aset, investor tersebut menemukan bahwa saham memiliki kontribusi risiko yang lebih tinggi daripada obligasi dalam portofolio mereka.Â
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menggunakan pendekatan risk parity dalam portofolio mereka.
Dalam portofolio mereka, investor tersebut membagi alokasi aset mereka sebagai berikut:
- 40% obligasi
- 30% saham
- 20% emas
- 10% cryptocurrency
Dengan pendekatan ini, investor dapat memastikan bahwa kontribusi risiko dari setiap aset seimbang, sehingga menciptakan portofolio yang stabil dan sesuai dengan tujuan investasi jangka panjang mereka.
Kesimpulan
Dalam menghadapi ketidakpastian global, strategi diversifikasi dengan risk parity menjadi kunci kesuksesan bagi para investor.Â
Dengan memperhitungkan kontribusi risiko dari masing-masing aset dalam portofolio, Anda dapat mengurangi eksposur terhadap risiko tertentu dan memaksimalkan potensi imbal hasil Anda.Â
Selalu ingat untuk mempertimbangkan tujuan finansial Anda dan tetap disiplin dalam pengelolaan risiko Anda.Â
Dengan pendekatan yang hati-hati dan strategi yang matang, Anda dapat menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih percaya diri dan berhasil meraih tujuan investasi Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H