Dalam era globalisasi yang semakin maju, dunia kerja menjadi medan pertempuran yang kompleks bagi para pencari kerja.Â
Namun, di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, seringkali kita menemui batasan usia dalam lowongan pekerjaan yang mengundang tanda tanya besar.Â
Pertanyaannya, mengapa hal ini terjadi? Apakah ini hanya sekadar kebijakan yang berbasis pada kebutuhan ataukah merupakan bentuk diskriminasi yang tersembunyi?Â
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telaah lebih dalam latar belakang dan implikasi dari diskriminasi usia dalam dunia kerja.
Pengalaman Pribadi Bunda Corla
Sebagai contoh konkret, Bunda Corla, seorang influencer wanita berusia 40-an, masih aktif bekerja di salah satu restoran cepat saji di Jerman.Â
Namun, ketika melihat situasi di Indonesia, dia mungkin akan menemui pembatasan usia yang membatasi kesempatan berkarier.Â
Hal ini mengundang pertanyaan tentang alasan di balik pembatasan usia dalam dunia kerja, serta dampaknya terhadap pencari kerja yang mungkin memiliki pengalaman dan keterampilan yang relevan.
Dinamika Perubahan dalam Dunia Kerja
Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perubahan signifikan dalam paradigma dunia kerja.Â
Dulu, masyarakat mungkin menganggap bahwa seseorang akan bekerja di satu perusahaan selama seumur hidupnya. Namun, saat ini, mobilitas pekerja semakin tinggi, dengan orang-orang sering berganti pekerjaan bahkan karier.
Perubahan ini tidak hanya terjadi dalam mobilitas pekerja, tetapi juga dalam komposisi tenaga kerja.Â