Dengan berinvestasi dalam reksa dana, mereka dapat mengalokasikan dana mereka ke berbagai jenis aset dengan risiko yang lebih terdiversifikasi daripada investasi langsung dalam saham atau obligasi.
3. Investasi Cryptocurrency:
Sebagian anggota Generasi Z tertarik pada investasi cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum.Â
Mereka melihat potensi pertumbuhan yang besar dalam pasar cryptocurrency dan ingin menjadi bagian dari revolusi keuangan digital ini. Namun, investasi ini juga dianggap sebagai investasi yang sangat berisiko dan volatil.
4. Investasi Properti Melalui Kolaborasi:
Sebagai alternatif untuk membeli rumah sendiri, Generasi Z cenderung untuk berkolaborasi dengan teman atau rekan kerja untuk membeli properti bersama.Â
Dengan cara ini, mereka dapat membagi beban finansial yang terkait dengan kepemilikan properti, membuatnya lebih terjangkau. Selain itu, hal ini juga memungkinkan mereka untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan nilai properti sebagai investasi jangka panjang.
5. Menggunakan Alternatif Pembiayaan:
Beberapa anggota Generasi Z juga memilih untuk menggunakan alternatif pembiayaan seperti peer-to-peer lending atau crowdfunding untuk mendapatkan dana untuk berbagai proyek atau investasi.Â
Model pembiayaan ini menawarkan akses yang lebih mudah dan cepat daripada lembaga keuangan tradisional, yang sesuai dengan preferensi Generasi Z yang lebih digital dan terhubung.
Pilihan Tempat Tinggal Alternatif
Selain mencari alternatif investasi, Generasi Z juga cenderung untuk mencari pilihan tempat tinggal yang lebih fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup mereka.Â
Beberapa opsi tempat tinggal alternatif yang populer di kalangan Generasi Z meliputi:
1. Menyewa Apartemen:
Menyewa apartemen menjadi pilihan yang menarik bagi Generasi Z yang mencari gaya hidup yang lebih urban dan terhubung.Â
Apartemen seringkali menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal kontrak sewa dan fasilitas yang terkait dengan gaya hidup perkotaan.