Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kesibukan vs Kualitas Hidup: Mencari Makna di Tengah Tantangan Modern

2 Maret 2024   18:00 Diperbarui: 2 Maret 2024   18:07 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sibuk. sumber: freepik

Kesibukan, dalam era modern ini, telah menjadi seolah simbol kesuksesan. Kita merasa bangga menjadi orang yang sibuk, menganggapnya sebagai bukti produktivitas dan pencapaian yang mengesankan. 

Namun, perlu kita telaah lebih dalam apakah kesibukan sebenarnya adalah indikator kemajuan ataukah sekadar alat untuk melarikan diri dari kenyataan yang sebenarnya?

Pertanyaan tersebut muncul sebagai refleksi serius ketika kita mulai merenung tentang kehidupan kita yang penuh kesibukan. 

Apakah benar-benar menjadi sibuk merupakan tanda bahwa kita sedang berjuang menghadapi situasi hidup kita saat ini? 

Apakah sibuk hanyalah cara kita untuk menghindari pemikiran mendalam tentang aspek-aspek penting dalam hidup?

Kesibukan sebagai Pilihan dan Kebebasan Sejati

Mengamati fenomena kesibukan, kita seharusnya menyadari bahwa kesibukan adalah pilihan yang kita buat. 

Kebebasan sejati seharusnya berkaitan dengan kemampuan kita menciptakan ruang dalam hidup untuk bernafas, berpikir, dan memilih. 

Kesibukan yang berlebihan seharusnya tidak dianggap sebagai tanda keberhasilan, melainkan sebagai indikator bahwa kita mungkin telah terjebak dalam pola hidup yang tidak memberikan kebebasan sejati.

Kebanyakan orang mengalami kebanggaan ketika mereka mengumumkan bahwa mereka sangat sibuk. Ungkapan seperti, "Aduh, saya lagi sibuk banget nih!" atau "Gila, kerjaan saya banyak banget," sering kali diucapkan dengan rasa bangga. 

Namun, apa yang sebenarnya ingin disampaikan melalui pernyataan semacam itu? Mungkin saja, di baliknya terdapat dorongan untuk merasa penting atau diinginkan, atau bahkan sebagai cara untuk menunjukkan bahwa hidup kita memiliki nilai dan signifikansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun