Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Frugal Living, Resep Hidup Sederhana Tanpa Utang dan Gengsi

4 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   18:45 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi frugal living. (Sumber: Freepik)

Mereka juga lebih memilih untuk membeli barang-barang secara bijaksana, mempertimbangkan nilai dan manfaat dari setiap pembelian.

Menghindari Jerat Utang

Salah satu prinsip utama dari gaya hidup frugal adalah hidup tanpa berhutang. Penganut frugal living menyadari bahwa berhutang hanya akan menambah beban keuangan mereka di masa depan. 

Sebaliknya, mereka berusaha untuk hidup sesuai dengan kemampuan mereka dan hanya membeli apa yang benar-benar mereka butuhkan.

Dengan hidup tanpa berutang, mereka memiliki kebebasan finansial yang lebih besar dan tidak terikat oleh cicilan atau pembayaran bunga. Mereka dapat merencanakan masa depan mereka tanpa harus khawatir tentang beban keuangan yang terlalu berat.

Menikmati Kebahagiaan Sederhana

Salah satu hal yang paling menarik dari gaya hidup frugal adalah kemampuannya untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. 

Penganut frugal living menghargai setiap momen kebahagiaan, baik itu dari hubungan sosial yang berkualitas, kegiatan yang menyenangkan, atau momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada kepemilikan barang-barang mahal atau pengalaman mewah. 

Sebaliknya, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana seperti berkumpul dengan keluarga, menikmati alam, atau merasakan kepuasan dari mencapai tujuan finansial mereka.

Menghadapi Stigma dan Tantangan

Meskipun gaya hidup frugal memiliki banyak manfaat, penganutnya seringkali dihadapkan pada stigma dan tantangan tertentu. 

Mereka sering disalahpahami sebagai pelit atau kikir oleh orang lain yang tidak memahami nilai-nilai dan prinsip yang mereka pegang.

Tantangan lainnya adalah godaan untuk mengikuti tren konsumtif dan merasa tertekan oleh tekanan sosial untuk terus membeli barang-barang baru atau mengikuti gaya hidup yang mahal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun