Hal ini menciptakan ketidakseimbangan di mana masyarakat kelas menengah bawah cenderung menggunakan tabungan mereka untuk kebutuhan sehari-hari akibat kesulitan mendapatkan penghasilan yang memadai.
Dinamika Kelompok Menengah Bawah
Menurut data Bank Indonesia, kita perlu juga menyoroti tren yang mengkhawatirkan di kalangan kelompok menengah bawah.Â
Makan tabungan terus terjadi sejak April 2023, dengan jumlah tabungan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Â
Indeks tabungan masyarakat kelompok bawah pada akhir November 2023 menunjukkan angka 47,4% yang menurun dari angka 54,8% pada bulan Oktober.
Fenomena ini bisa dijelaskan dengan adanya akumulasi tabungan pada tahun 2022, saat pandemi dan pembatasan sosial membuat banyak orang lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka.Â
Namun, pada tahun 2023, banyak dari mereka mulai menarik tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seiring dengan meningkatnya biaya hidup.
Kisah Anak Kos, Pengusaha Kecil, dan Strategi Belanja Bijak
Melihat fenomena ini dari perspektif pribadi, ada berbagai strategi yang diadopsi oleh masyarakat untuk tetap bisa menabung.Â
Seorang anak kos mungkin mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung setengahnya.Â
Sementara itu, seorang pengusaha kecil mungkin harus terus berinovasi untuk menjaga agar usahanya tetap berjalan dan pendapatan tetap ada.
Seorang pedagang kecil mengungkapkan, "Aku usahain buat enggak boros-boros banget dan ya mengurangin keinginannya yang setiap hari kepengin banyak.Â
Tapi ya, kita harus bisa jualan terus. Ada hari yang ramai, ada juga yang sepi. Tapi yang penting usaha terus."