Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Makan Tabungan, Strategi Hidup di Tengah Kenaikan Harga

9 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 11 Januari 2024   01:45 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tabungan menipis. (Sumber: Freepik)

Seorang tetangga saya juga mengeluh, menyuarakan perasaannya, "Apa daya? Memang, seperti yang kita ketahui, harga kebutuhan pokok semakin naik. 

Kadang-kadang, tampaknya sulit untuk menabung karena pendapatan hanya cukup untuk bertahan hidup. 

Hidup sederhana sudah kita jalani, tetapi harga-harga terus melonjak. Seolah-olah, kita belum melakukan usaha apa pun."

Strategi Menabung dalam Kesulitan

Meskipun banyak yang menghadapi kesulitan, beberapa warga telah mengembangkan strategi untuk tetap bisa menabung. 

Salah satunya adalah dengan menekan pengeluaran, mencari barang yang lebih terjangkau, dan menggantikan makanan mahal dengan opsi yang lebih ekonomis. 

Beberapa orang juga memilih tempat belanja dengan cermat, membandingkan harga di berbagai tempat untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan harga terbaik.

Kalau misalnya kita sering makan di luar, sekarang kita ganti dengan masak sendiri di rumah. Bisa irit dan lebih hemat. 

Selain itu, kita juga mencari alternatif barang yang lebih murah. Misalnya, mencari tempat belanja yang menawarkan harga lebih terjangkau.

Tren Makan Tabungan

Meskipun fenomena "makan tabungan" mulai melandai, tren tingginya tabungan masyarakat seperti pada tahun 2022 tidak akan segera terjadi dalam jangka pendek. 

Hal ini mengindikasikan adanya proses akumulasi dari tabungan itu sendiri.

Peningkatan aktivitas ekonomi lebih terkait dengan kelas menengah atas, sementara kelas menengah bawah menghadapi kesulitan dalam mencari lapangan pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun