Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Konsumsi Tinggi dan Banyak Utang: Wajah Kelas Menengah Indonesia

4 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:10 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gaya hidup konsumtif. sumber: freepik

ilustrasi gaya hidup konsumtif. sumber: freepik
ilustrasi gaya hidup konsumtif. sumber: freepik

3. Konsumtif dan Utang: Ciri Kelas Menengah Indonesia:

Penting untuk mencermati kecenderungan konsumtif dan tingginya tingkat utang di kalangan kelas menengah Indonesia. 

Data menunjukkan bahwa pengeluaran non-makanan, sebagai indikator konsumtif, cenderung tinggi di berbagai wilayah kelas menengah. 

Kota Balikpapan menjadi contoh dengan porsi pengeluaran non-makanan mencapai 57,2%. Tingkat konsumsi yang tinggi ini juga berdampak pada tingginya angka kredit kelas menengah, terutama di beberapa kota besar.

Namun, penting untuk memahami bahwa konsumsi sendiri tidak selalu negatif. Konsumsi yang bijak dan berkelanjutan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. 

Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang seimbang antara meningkatkan daya beli kelas menengah dan mendorong pola konsumsi yang bertanggung jawab.

4. Pertumbuhan Kelas Menengah: Tantangan dan Kekhawatiran:

Meskipun pertumbuhan kelas menengah di Indonesia menjadi tanda positif bagi ekonomi, ada kekhawatiran terkait dengan distribusi dan stabilitas. 

Data dari Asian Development Bank menunjukkan bahwa kebanyakan kelas menengah di Asia berada pada posisi menengah ke bawah. 

Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, mereka dapat dengan mudah tergelincir ke dalam kelompok miskin.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh kelas menengah Indonesia adalah bagaimana mereka mengelola keuangan mereka. 

Tingginya tingkat utang, terutama di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, menunjukkan bahwa ada perlunya literasi keuangan yang lebih baik di kalangan kelas menengah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun