Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Kantong Plastik dalam Krisis Lingkungan dan Upaya Perubahan di Indonesia

3 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 3 Januari 2024   19:37 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati demikian, plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. 

Sampah plastik bisa memakan waktu antara 20 hingga 500 tahun, berbeda jauh dengan sampah organik seperti kertas yang hanya membutuhkan 2 hingga 6 minggu untuk terurai.

Pemakaian plastik sekali pakai menjadi masalah serius, terutama karena manusia terbiasa dengan barang-barang praktis dan sementara. 

Kantong plastik, yang dipakai hanya beberapa menit, mampu menciptakan dampak lingkungan yang berlangsung selama berabad-abad. 

Ini menjadi tantangan serius, terutama karena manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan menggunakan barang-barang sekali pakai.

Dilema Kesadaran: Terlambatnya Realisasi Dampak Buruk Plastik

Kesadaran akan dampak buruk sampah plastik baru mulai muncul pada dekade 1960-an, terutama setelah ditemukannya sampah plastik di Samudra Pasifik pada 1997. 

Hanya saat itu, manusia mulai menyadari bahwa plastik, yang awalnya dianggap sebagai solusi, kini justru menjadi ancaman serius bagi bumi.

Namun, sepanjang beberapa dekade, meskipun munculnya berbagai temuan ilmiah tentang bahaya plastik, implementasi perubahan dalam perilaku konsumen dan industri masih lambat. 

Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya edukasi dan pemahaman akan konsekuensi jangka panjang dari pemakaian plastik.

Jenis-Jenis Plastik dan Dampaknya

Plastik memiliki beragam jenis, seperti PET, High-Density Polyethylene, PVC, LDPE, Polypropylene, Polystrene, dan jenis campuran. 

Meskipun berbeda jenis, semua plastik memiliki dampak serupa terhadap lingkungan. Oleh karena itu, larangan penggunaan plastik pun mulai bermunculan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun