Biaya kuliah di Indonesia terus menjadi isu yang hangat diperbincangkan oleh mahasiswa, orang tua, dan stakeholder pendidikan.Â
Fenomena ini terutama terjadi di universitas-universitas bergengsi, baik negeri maupun swasta, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.Â
Peningkatan biaya kuliah setiap tahunnya menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya menjadi penyebabnya, dan apakah ada solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi beban finansial bagi para mahasiswa.Â
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan biaya kuliah, dampaknya terhadap mahasiswa, serta solusi yang dapat diambil.
Pemotongan Anggaran selama Resesi
Salah satu faktor yang turut andil dalam peningkatan biaya kuliah adalah pemotongan anggaran selama masa resesi, terutama yang dipicu oleh pandemi COVID-19.Â
Universitas, sebagai institusi yang bergantung pada pendanaan baik dari pemerintah maupun sektor swasta, mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.Â
Pemotongan anggaran ini memaksa universitas untuk mencari sumber pendanaan alternatif, yang pada akhirnya mengarah pada keputusan menaikkan biaya kuliah untuk menutupi kekurangan dana.
Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa sekitar 20% anggaran pendidikan di Indonesia mengalami penurunan selama pandemi.Â
Ini menciptakan tantangan ekstra bagi perguruan tinggi yang berjuang untuk menjaga kualitas pendidikan mereka.Â
Sementara mahasiswa dan orang tua merasakan beban kenaikan biaya kuliah, universitas juga dihadapkan pada dilema mempertahankan standar pendidikan mereka.