Pentingnya menggali lebih dalam tentang dampak fast fashion pada lingkungan dan sosial tidak dapat diabaikan.Â
Pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari limbah pabrik dan mikroplastik menciptakan tantangan serius bagi keberlanjutan planet kita. Perlu ada kesadaran global untuk mengatasi masalah ini.
Dari sudut pandang sosial, isu perburuhan yang terkait dengan fast fashion menunjukkan perlunya reformasi dalam industri ini.Â
Pekerja yang dibayar rendah, terutama di negara-negara produsen, menimbulkan ketidakadilan sosial yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak terkait.
Frugal Living: Menerapkan Gaya Hidup yang Berkelanjutan
Frugal living bukan sekadar konsep hemat, tetapi juga pilihan hidup yang berkelanjutan.Â
Dengan hanya membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, kita tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari produksi barang yang berlebihan tetapi juga mengarah pada gaya hidup yang lebih sadar konsumen.
Mendukung industri reparasi, seperti sworkshop, adalah salah satu langkah praktis untuk mengamalkan frugal living.Â
Memperbaiki barang yang rusak bukan hanya ekonomis, tetapi juga membantu mengurangi penumpukan sampah.
Old Money Fashion: Kembali ke Nilai-Nilai Tradisional
Gaya hidup Old Money Fashion menyoroti kembali ke nilai-nilai tradisional di tengah arus tren cepat.Â
Memilih kualitas daripada kuantitas adalah konsep inti dari gaya ini. Pemilihan produk berkualitas tinggi yang dirawat dengan baik dapat bertahan lama, mengurangi kebutuhan akan penggantian yang terlalu cepat.
Melalui pendekatan ini, konsumen dapat menghindari jebakan siklus tren mode yang cepat dan menciptakan hubungan yang lebih berkelanjutan dengan barang-barang mereka.Â