Dampak Negatif Fast Fashion pada Lingkungan dan Sosial
Fenomena fast fashion, yang diwakili oleh merek-merek besar seperti Zara, Uniqlo, dan H&M, membawa dampak negatif yang tidak dapat diabaikan.Â
Salah satunya adalah limbah pabrik dari produksi massal, yang menjadi pencemaran serius terutama di negara-negara berkembang.Â
Bahan-bahan seperti polyester, yang banyak digunakan dalam fast fashion, juga menyumbang pada masalah lingkungan dengan menghasilkan mikroplastik yang mencemari air.
Selain dampak lingkungan, fast fashion juga terlibat dalam isu serius perburuhan, di mana upah rendah dan bahkan pekerja anak di bawah umur masih menjadi kenyataan di negara-negara produsen seperti India, Kamboja, dan Bangladesh.
Pentingnya Kesadaran Konsumen: Frugal Living dan Reparasi Fashion
Penting bagi kita sebagai konsumen untuk menyadari peran besar kita dalam membentuk industri fashion yang lebih berkelanjutan.Â
Konsep frugal living, di mana kita hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak fast fashion.Â
Juga, mendukung industri reparasi seperti sworkshop, yang menawarkan layanan perbaikan sepatu dan membantu mengurangi limbah fashion, adalah langkah positif dalam mendukung perubahan menuju konsep fashion yang lebih berkelanjutan.
Old Money Fashion: Kualitas Lebih Berharga daripada Tren Cepat
Adopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan juga menciptakan konsep "Old Money Fashion," di mana keberlanjutan dan kualitas menjadi fokus utama.Â
Hidup sesuai dengan nilai-nilai yang lebih berkelanjutan dapat menciptakan perubahan positif dalam industri fashion.Â
Konsep ini tidak hanya mencakup pemilihan produk berkualitas, tetapi juga penolakan terhadap sikap konsumtif yang mendorong tren cepat.